Site icon Tangan Terbuka Media

Arti Hidup

”Karena itu, janganlah khawatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, padahal Bapamu yang di surga tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi, carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, dan semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Karena itu, janganlah khawatir tentang hari esok, karena hari esok mempunyai kekhawatirannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari” (Mat. 6:31-34).

Kekhawatiran menjadi pokok yang diangkat pada empat ayat ini. Khawatir adalah perasaan yang umum dan dirasakan manusia yang tidak mengenal dan memiliki Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya, karena mereka tidak memiliki dasar yang teguh, keyakinan bahwa ada Tuhan yang menjaga dan memelihara mereka sepanjang waktu. Semua bangsa khawatir karena mereka tidak tahu apa yang akan terjadi besok terhadap diri mereka dan bagaimana akhirnya. Orang Kristen juga tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari namun mereka memiliki iman bahwa apa pun yang akan terjadi esok, mereka akan ditopang oleh Allah Bapa.

Orang Kristen harus yakin bahwa Allah Bapa jauh lebih mengetahui apa yang mereka perlukan dan telah menyediakannya sesuai dengan yang diperlukan. Ingat, yang diperlukan, bukan yang diinginkan atau diimpikan. Kalau Allah Bapa sudah mengetahui apa yang kita perlukan, lantas apa yang harus kita pikirkan dan perjuangkan? Sudah tentu bukan sekadar apa yang akan kita minum, makan, atau pakai. Harus ada yang jauh lebih penting dan kekal daripada semua yang fana.

Kita harus mencari Kerajaan Allah, sesuatu yang kekal dan tidak akan berubah. Hal ini yang akan menjadi dasar dan standar hidup kita. Makanan, minuman, pakaian yang melambangkan harta benda pasti berubah dan pada akhirnya akan musnah tidak berbekas, namun Kerajaan Allah kekal selamanya dan inilah yang harus kita cari sebagai mahkluk yang kekal. Jika kita telah mendapatkan Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, berarti kita telah mendapatkan arti hidup kita sesungguhnya sebagai manusia yang kekal, dan jika kita telah mendapatkan yang paling utama, maka yang lainnya merupakan tambahan saja, dan tidak akan memengaruhi apa pun hasil yang telah kita peroleh.

Akhirnya, mengapa kita harus khawatir? Kita telah mendapatkan Kerajaan Allah. Kita telah mendapatkan yang kekal. Kita telah mendapatkan yang paling utama. Jika pun ada kesusahan besok hari, hal itu tidak akan memengaruhi sukacita yang telah kita miliki karena telah mendapatkan kekekalan, kesempurnaan, kedamaian, dan semua kebenaran yang abadi. Dibandingkan dengan apa yang ada di dalam diri kita dan apa yang telah kita peroleh, kesusahan hari ini, esok dan selanjutnya tidak memiliki makna, tidak memiliki pengaruh, tidak memiliki kekuatan apa pun terhadap hidup kita. Kita harus mencari apa yang abadi, yang kekal, yang benar, yang sesungguhnya, yang sejati dan kita pasti akan mendapatkannya karena Tuhan sendiri yang memerintahkan. Pada saat itu hanya ada satu hal dalam diri kita: sukacita kekal di dalam Allah Bapa, Kristus dan Roh Kudus.

Richard M. Sibarani | Sobat Media

Foto: Freepik

Exit mobile version