Saya baru menyadari bahwa apa yang saya sebut ”danau” selama ini bisa jadi adalah sebuah kolam atau telaga. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia perbedaan utama dari ketiganya terletak pada ukuran dan kedalamannya. Danau memiliki permukaan yang luas dan lebih dalam dari telaga. Sedangkan kolam adalah waduk buatan yang digunakan untuk menampung air.
Laut Mati di Timur Tengah sebenarnya adalah sebuah danau yang terkurung oleh daratan. Namun, karena memiliki karakteristik seperti laut, yaitu luas dan airnya asin maka disebut ”laut”. Menurut Kompas.com, disebut Laut Mati karena kadar garam dari laut ini mencapai 10 kali dari air laut biasa sehingga tidak memungkinkan adanya kehidupan di dalamnya. Air yang masuk ke Laut Mati tidak memiliki jalan keluar, tetapi terperangkap hingga menguap. Ketinggian air Laut Mati rata-rata mengalami penurunan sekitar satu meter per tahun. Permukaan Laut Mati berada pada 430,5 meter di bawah permukaan laut dan menjadi titik terendah di permukaan bumi.
Simone de Beauvoir, seorang ahli filsafat dari Perancis, menuliskan bahwa manusia bukan hanya dilihat dari apa yang mereka lakukan untuk diri mereka sendiri, tetapi juga dari kontribusi atau dampak yang mereka berikan bagi orang lain dan masyarakat secara keseluruhan.
Tidak seperti Laut Mati, danau memiliki makna ”mengalir” atau berbagi. Tuhan berkenan ketika kita hidup bermanfaat, mengalirkan berkat-Nya dan menyampaikan kebaikan kepada sesama. Ada banyak berkat Tuhan termasuk ilmu pengetahuan. Uniknya ketika kita menyimpannya untuk diri sendiri, justru kita akan kehilangan, namun semakin kita membagikannya, ilmu pengetahuan akan tetap tinggal bahkan semakin bertambah.
Selamat berbagi, selamat berdampak bagi sesama dan semesta!
Yudi Hendro Astuti | Sobat Media
Foto: Yudi Hendro Astuti