Di Pulau Siprus

Published by Admin on

27 Oktober 2022,

(Kis. 13:4-12),

”Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus. Setibanya di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka.”

Semua berawal dari Roh Kudus. Roh Kuduslah yang berinisiatif. Ini memang bukan misi Barnabas, Saulus, dan Yohanes Markus. Sejatinya ini misi Roh Kudus. Dan karena itu, Tim misionaris ini pasrah bongkokan kepada Roh Kudus.

Mulanya mereka memberitakan firman Allah di rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Ini tindakan wajar. Mereka hendak mulai dari orang Yahudi. Bagaimanapun, seturut sejarah, Israel merupakan pangkal sejarah penyelamatan Allah. Orang Yahudi mempunyai latar belakang cukup untuk memahami Injil Yesus Kristus.

Namun, itu bukan tantangan. Lukas mencatat: ”Mereka menjelajahi seluruh pulau itu sampai ke Pafos. Di situ mereka bertemu dengan seorang Yahudi bernama Baryesus. Ia seorang tukang sihir dan nabi palsu. Ia adalah kawan gubernur pulau itu, Sergius Paulus, seorang yang cerdas. Gubernur itu memanggil Barnabas dan Saulus, karena ia ingin mendengar firman Allah. Tetapi Elimas, tukang sihir itu—demikianlah arti namanya—menghalang-halangi mereka dan berusaha membelokkan gubernur itu dari imannya.”

Ya, mereka bertemu Baryesus. Makna harfiah namanya adalah anak Yesus. Dan anak Yesus ini ternyata menjadi penghalang bagi Sergius Paulus untuk mendengarkan firman Allah.

Kita tidak tahu persis apa yang diperbuat Baryesus. Sepertinya dia berusaha terus menentang berita Injil tentang Yesus Kristus. Terkesan simbolik, anak Yesus menghalangi berita tentang Yesus. Dan itu bisa jadi malah membuat bingung Sergius Paulus.

Karena kesal, Saulus—yang disebut juga Paulus—pun akhirnya berkata, ”Hai anak Iblis, engkau penuh dengan berbagai tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu?” Sepertinya Paulus sengaja menyebut anak Yesus itu dengan anak Iblis. Iblis adalah penipu dan Baryesus telah menjadi anak penipu. Seketika itu juga Baryesus menjadi buta dan Sergius Paulus, sang Gubernur percaya kepada Yesus.

Menarik disimak, dalam narasi ini, Lukas agaknya dengan sengaja memperkenalkan nama lain Saulus, yaitu Paulus. Sepertinya ketika disunat, sebagai orang Ibrani dia mendapatkan nama Saulus dan sebagai warga negara Roma dia diberi nama Paulus. Mungkin karena Paulus sedang memberitakan Injil kepada orang yang bernama sama.

Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.

Categories: Membarukan