Memaknai Kematian
Akhir tubuh jasmaniah Yesus terjadi dalam persekutuan dengan Bapa-Nya. Dan karena itu, bagi Yesus Orang Nazaret kematian bukanlah akhir!
Akhir tubuh jasmaniah Yesus terjadi dalam persekutuan dengan Bapa-Nya. Dan karena itu, bagi Yesus Orang Nazaret kematian bukanlah akhir!
Kisah Jumat Agung adalah kisah ”Pemberian Terbaik”. Pandanglah Sang Mesias yang terpanggang di tiang. Ia yang terangkat di salib tak dapat melakukan apa-apa. Ia memang tidak dapat berbuat apa-apa! Namun, inilah pemberian terbaik itu: Yesus menuntaskan misi-Nya. Yesus Orang Nazaret menyelesaikan tugas-Nya.
Pada perayaan Kamis Putih ini kita semua akan dibasuh kakinya. Semuanya. Tak terkecuali. Terimalah! Jangan sungkan! Bahkan, bersyukurlah karena melalui peristiwa pembasuhan kaki ini kita dianggap layak merasakan kehambaan Yesus Orang Nazaret.
Minggu Palma mendorong kita untuk menjadi lebih lemah lembut, rendah hati, bersahaja seperti Kristus, juga keledai.
Jika Roma 1–11 menjawab kata tanya ”mengapa”, Roma 12–16 menjawab kata tanya ”bagaimana”.
Jangan terpatri pada masa lampau. Masa lampau adalah tumpuan kita untuk hidup pada masa kini dan terus mengarah pada masa depan.
Perempuan itu merasa tersanjung. Ia merasa dianggap memiliki sesuatu, yang darinya orang dapat menerima sesuatu yang baik. Dan sekali lagi, itu bukanlah kecantikannya.
Manusia dipanggil untuk menjadi berkat bagi orang lain.
Meneladan Yesus Orang Nazaret agar kisah-Nya juga menjadi kisah kita.
Pengoyakkan hati itulah yang memampukan kita menerima abu di dahi sebagai lambang pengoyakkan hati!