Undangan pernikahan digital (APK) berdatangan sejak memasuki bulan dengan akhiran ber seperti September, Oktober, hingga Desember nanti. Saya berpikir seorang teman hendak menikahkan anaknya. Sebagai teman yang baik, saya ingin melihat bahkan menghadiri undangannya. Oopss… hati-hati! Handphone teman yang mengundang ternyata DIBAJAK!
Tak seorang pun ingin apes. Ya, ada hari bersuka ada hari bersedih. Pagi ini hati saya agak galau menunggu jawaban chat dari seseorang. Chat WA tidak dibalas, telepon WA juga tidak diangkat. Setengah jam saya terus berulang kali menghubunginya karena mengingat pesan untuk membangunkannya agar tidak terlambat berangkat ke bandara tempatnya bertugas.
Saya main handphone, scroll sana scroll sini. Masuklah chat dari seorang Ibu, berhubung saya berpikir undangan nikah anaknya, langsung saya unduh APK-nya. Baru dua hari lalu saya mendapat undangan nikah pula. Untuk yang ini, anaknya yang kecil mungkin menikah, pikir saya dengan polosnya. Kok hati saya kurang nyaman, ya? APK yang berbahaya yang huruf kecil, kan…? Saya melihat unduhan yang setengah berputar searah jarum jam. Sesegera mungkin saya hapus chat tersebut! Aduh, keburu tidak, ya?
Mulailah saya panik, saya telepon nomor WA Ibu tersebut. Tiga kali nadanya sibuk. Saya ingin mendengar suara untuk memastikannya. Saya hubungi anaknya, tetapi belum ada balasan. Ah, mengapa, ya? Lalu saya ambil tindakan, saya memblokir nomor WA Ibu tersebut.
Saya hubungi lewat telepon biasa. Tidak diangkat pula. Anak saya menegur mengapa saya hubungi nomornya yang di-hack? Aduh, salah lagi yang saya lakukan. Saya blokir nomor telepon Ibu tersebut.
Akhirnya, saya dapat balasan dari anaknya yang mengabarkan bahwa handphone ibunya di-hack. Waduh, apa yang harus saya perbuat? Anak saya mengirim link bagaimana bila handphone diretas APK. Saya paling malas bila sudah panik malah disuruh baca panjang lebar. Otak pampat.
Saya mesti cepat bertindak! Segera saya ke ATM mengambil sebagian uang.
Sepanik-paniknya diri kita, ingat untuk berusaha menenangkan diri dan berdoa. Kyrie Eleison. Tuhan kasihanilah.
Semoga data saya masih ada dan tetap aman.
Merry Srifatmadewi | Sobat Media
Foto: Unsplash/Desola Lanre-Ologun