Site icon Tangan Terbuka Media

Taat

Hidup tidak selamanya ideal, indah, dan menyenangkan. Saat melakukan hal benar sering kali kita mendapat risiko yang tidak mengenakkan. Saat kita sudah berjuang setekun-tekunnya, tetapi hasilnya belum kelihatan juga. Realitas sering kali tidak sesuai dengan ekspektasi. Di dalam segala kekecewaan banyak orang mempertanyakan, “Inikah rencana-Mu, Tuhan? Di mana damai sejahtera yang Kaujanjikan itu?”

Peristiwa Natal bukan dimulai dari suasana yang tenang, damai, dan romantis. Akan tetapi, dari pergumulan Maria dan Yusuf. Yusuf adalah orang yang tulus hatinya dan sederhana. Saat mendengar kabar kehamilan Maria, kedamaian hatinya terganggu dan harga dirinya pun tercederai. Namun, dia tidak ingin mencemarkan nama baik tunangannya. Walaupun dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi, tetapi dia percaya, tunduk, dan taat kepada Tuhan. Di tengah pergumulan itu ada kabar baik, yaitu akan lahir Anak laki-laki yang namanya Imanuel, Allah menyertai kita.

Kisah Natal tidak berakhir di situ, ada sebuah tragedi yang mengiringi peristiwa kelahiran Yesus. Kedatangan raja-raja dari Timur yang menyembah bayi Yesus itu sungguh membanggakan dan membahagiakan. Namun sayang, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama. Setelah raja-raja pergi Yusuf segera menaati malaikat Tuhan dalam mimpinya untuk membawa bayi Yesus dan ibu-Nya mengungsi ke Mesir malam itu karena Herodes akan membunuh-Nya. Walaupun menghadapi tantangan yang berat, Yusuf beriman kepada Allah. Ia peka akan suara-Nya dan menaati-Nya. Allah pun melindunginya mulai dari saat mengungsi ke Mesir, pulang dari Mesir, hingga sampai di Nazaret.

Kisah Natal mengingatkan kepada umat Tuhan agar peka dan taat pada pimpinan-Nya. Melalui Firman-Nya, Dia mengarahkan kehidupan kita dan menganugerahkan kedamaian, yaitu sebuah keyakinan bahwa Tuhan hadir di tengah pergumulan. Damai yang Tuhan berikan bukan damai dari keadaan yang baik, aman, nyaman, terkendali, atau lepas dari air mata. Akan tetapi, kedamaian yang dimaksud adalah ketenangan hati di tengah situasi yang kita alami, di tengah banyak hal yang mungkin kita belum bisa pahami.

Selamat Natal, selamat menikmati sukacita dan damai-Nya!

Yudi Hendro Astuti | Sobat Media

Foto: berkatsorgawi

Exit mobile version