Ada sebuah pemandangan yang belum pernah saya saksikan sebelumnya, yaitu sebuah kegiatan memotong rambut baik untuk pria, wanita, maupun anak-anak secara gratis di sekitar gereja pada pekan lalu. Menariknya, kegiatan bakti sosial ini dilakukan oleh lima orang ibu-ibu yang berusia sekitar 60 tahun. Sebagian dari mereka adalah pemilik salon kecantikan dan yang lain memang memiliki keahlian dalam menata rambut. Konon ada sekitar 70 orang yang dirapikan rambutnya di hari itu. Ibu-ibu ini memiliki semangat yang tinggi sehingga sangat menginspirasi.
Rasa lelah sudah pasti ada namun ketulusan, kehangatan, dan kebahagiaan itu menghias wajah mereka. Mereka membangun sesuatu yang berharga dengan konsisten, yaitu menggali setiap potensi yang ada dalam diri dan mengoptimalkannya sehingga bermanfaat bagi banyak orang. Mereka tidak membutuhkan pengakuan atau validasi karena menyadari bahwa potensi yang ada adalah anugerah Tuhan semata. Dengan melayani sesama, mereka mengalami proses pertumbuhan iman dan dampaknya mereka berbahagia, menikmati hidup, dan bersyukur karenanya.
Dr. Mahathir Mohamad, seorang dokter yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia, mengatakan: ”Jangan pernah merasa sudah tua, tetaplah muda dan aktif!” Beliau menjelaskan bahwa ketika sudah berusia lanjut dan berhenti beraktivitas maka tubuh akan menjadi sangat lemah dan pikun. Sarannya adalah seseorang harus tetap aktif walau sudah mencapai usia pensiun.
Menjadi ”versi terbaik” tidak mengenal usia. Menjadi versi terbaik berarti mengenali potensi unik di dalam diri, mengoptimalkannya serta terus belajar sesuatu yang baru tanpa membandingkan dengan orang lain. Sebab, hidup bukan sekadar bertambah usia tahun demi tahun, namun hidup yang diberkati Tuhan juga berarti menjadi berkat bagi sesama sehingga hidup menjadi bermakna.
Yudi Hendro Astuti | Sobat Media
Foto: Freepik/azerbaijan

