Sabda-Mu Abadi | 13 September 2024 | Kel. 32:7-10
”Berfirmanlah TUHAN kepada Musa, ’Turunlah segera, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak kelakuannya. Alangkah cepatnya mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka. Mereka telah membuat anak lembu tuangan bagi dirinya dan sujud menyembahnya. Mereka mempersembahkan kurban kepadanya, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.’ Lalu TUHAN berfirman kepada Musa, ’Aku telah melihat bangsa ini. Sungguh, mereka bangsa yang tegar tengkuk. Sekarang, biarkanlah Aku bertindak! Biarlah murka menyala-nyala terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka. Tetapi, engkau akan Kujadikan bangsa yang besar.’”
Allah murka. Bisa jadi umat Israel, tak seperti Musa, memang belum mengenal diri-Nya. Namun, tindakan membuat patung anak lembu emas dan menyatakan dia sebagai Allah sungguh jahat. Itu tak beda dengan penipuan.
Kita punya peribahasa: “Kambing punya susu sapi punya nama.” Artinya: si A yang bersusah payah, si B yang mendapatkan pujian. Allah yang membebaskan Israel dari tanah Mesir, tetapi patung lembu emaslah yang disembah. Umat Israel meyakini bahwa patung lembu emaslah yang telah menyelamatkan mereka dari tentara Mesir. Tak hanya itu, mereka juga menyembahnya.
Sejatinya mereka telah melanggar firman pertama dan kedua. Firman pertama melarang umat Allah untuk mendua hati. Firman kedua melarang umat Allah untuk mempunyai gambaran tentang Allah dan menjadikan gambaran itu sebagai patung yang dapat dilihat dan menyembahnya.
Mereka percaya bahwa allah buatan mereka adalah Pribadi yang menyelamatkan. Itu salah alamat. Dan itulah yang dibenci Allah.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar: