Sabda-Mu Abadi | 8 April 2025 | Mrk. 15:35-36
”Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata, ’Lihat, Ia memanggil Elia.’ Bergegaslah seseorang mencelupkan bunga karang ke dalam anggur asam lalu melilitkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum serta berkata, ’Baiklah kita tunggu dan lihat apakah Elia datang untuk menurunkan Dia.’”
Orang Yahudi percaya bahwa Elia akan datang pada saat kritis. Dan seseorang, yang meyakini bahwa Yesus memanggil Elia, mengajak temannya untuk menunggu kedatangan Elia itu sembari memberikan anggur asam kepada Yesus.
Anggur asam atau cuka merupakan minuman murah yang populer di kalangan prajurit dan masyarakat Romawi. Markus memang tidak secara detail menceritakan mengapa seseorang memberikan anggur asam kepada Yesus. Dalam Injil Yohanes tercatat: ”Sesudah itu, karena Yesus tahu bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia—supaya digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci—’Aku haus!’ Di situ ada suatu bejana penuh anggur asam. Lalu mereka melilitkan suatu bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengulurkannya ke mulut Yesus” (Yoh. 19:28-29).
Jelas dalam Injil Yohanes, Yesus merintih, ”Aku haus!” Jika sejak penangkapan tidak ada yang memberi minum, hampir dua belas jam lamanya tenggorokan Yesus tidak dibasahi air. Dan manusia butuh air. Mungkin kita pun bertanya dalam hati, ”Mengapa Yesus tidak menolak saat diberi anggur asam? Bukankah sebelumnya Dia menolak mur yang dicampur dalam anggur?”
Jawabannya sederhana, Yesus ingin tetap sadar saat menanggung penderitaan. Ia tak mau dibius. Dan anggur asam memang minuman yang biasa dikonsumsi pada saat itu. Tak banyak. Cukup untuk menggenapi nubuat pemazmur (Mzm. 69:22).
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!