Sabda-Mu Abadi | 4 Maret 2023 | Rm. 7:7-11
”Jika demikian, apa yang hendak kita katakan? Apakah hukum Taurat itu dosa? Sekali-kali tidak! Sebaliknya, justru melalui hukum Taurat aku telah mengenal dosa. Karena aku juga tidak tahu apa itu keinginan, kalau hukum Taurat tidak mengatakan, ’Jangan mengingini!’ Namun, dengan perintah itu dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa keinginan. Sebab, tanpa hukum Taurat dosa mati. Dahulu tanpa hukum Taurat, aku hidup. Akan tetapi, sesudah datang perintah itu, dosa mulai hidup, sebaliknya aku mati. Perintah yang seharusnya membawa kepada hidup, ternyata bagiku justru membawa kepada kematian. Sebab, dengan perintah itu dosa mendapat kesempatan untuk menipu aku dan dengan perintah itu ia membunuh aku. Jadi hukum Taurat itu kudus, dan perintah itu juga kudus, benar, dan baik.”
Apakah hukum Taurat itu dosa? Sepertinya beberapa musuh Paulus menuduh dia membuat hukum Taurat menjadi sesuatu yang jahat atau berdosa. Dan sepertinya sang rasul dari Tarsus ini berupaya untuk meluruskan tuduhan itu.
Bagi Paulus, hukum Taurat itu kudus, benar, dan baik. Hanya persoalannya, manusia normal pastilah merasa frustrasi ketika dihadapkan pada hukum Taurat. Mereka sungguh sadar tak mungkin melaksanakan hukum Taurat itu dengan sempurna.
Paulus sendiri mengakui bahwa hukum Taurat membuat dia jadi tahu apa itu keinginan. Bahkan, perintah ”Jangan mengingini!” membuat dia malah sungguh ingin. Inilah dosa, dosa mendorong manusia untuk melanggar perintah tadi. Akhirnya Paulus menyatakan bahwa melalui hukum Taurat, dosa mendapatkan kesempatan untuk menipu dan membunuhnya.
Memang itulah yang terjadi. Dosa membuat Paulus merasa semua orang Yahudi yang tidak menaati Taurat layak dihukum mati. Karena itu dia menangkapi banyak orang Kristen, bahkan setuju untuk membunuh mereka. Jelas, dosa membuat Paulus melanggar hukum Taurat.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Duckycards