Sabda-Mu Abadi | 17 Oktober 2025 | Mat. 13:36-43
”Ia menjawab, ’Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan sedangkan lalang anak-anak si jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. Jadi, seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan dari dalam kerajaan-Nya segala sesuatu yang menyebabkan orang berbuat dosa dan semua orang yang melakukan kejahatan, lalu mencampakkan mereka ke dalam tungku berapi. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka’” (Mat. 13:37-43).
Apakah yang bisa kita pelajari dari Perumpamaan Lalang dan Gandum? Pertama, mustahil berharap bahwa sekeliling kita baik semata. Kejahatan akan selalu menemani kebaikan. Kejahatan senantiasa ada di sekitar kita. Dan Allah sendiri tampaknya ”sengaja membiarkan” yang jahat itu tetap ada dalam dunia.
Kedua, tak mudah pula bagi kita untuk menilai mana yang baik dan mana yang jahat. Sepintas, lalang dan gandum memang mirip. Lagi pula, kita takkan mungkin menilai hati orang. Dalam laut dapat diduga, dalam hati siapa tahu?
Ketiga, waktulah yang akan membuktikan apakah tindakan seseorang itu sungguh baik atau sekadar kedok. Waktulah yang akan menyatakan dengan jelas mana loyang mana emas.
Oleh karena itu, keempat, kita harus sungguh-sungguh arif. Jangan menghakimi orang lain! Marilah bersikap tulus dan sabar. Biarlah waktu mendewasakan kita!
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!