Site icon Tangan Terbuka Media

Bangun Pagi-pagi

Sabda-Mu Abadi | 25 September 2024 | Kel. 34:4-7

”Lalu Musa memahat dua loh batu itu sama seperti yang semula. Ia bangun pagi-pagi dan naik ke Gunung Sinai seperti yang diperintahkan TUHAN kepadanya. Kedua loh batu itu ia bawa di tangannya. Tuhan turun dalam awan, lalu berdiri bersama Musa di sana dan menyerukan nama TUHAN. Kemudian TUHAN berlalu di hadapannya sambil berseru. ’TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih dan kesetiaan-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran, dan dosa tetapi sekali-kali tidak membebaskan orang bersalah dari hukuman, yang membalas kesalahan bapa kepada anak cucunya, sampai kepada keturunan yang ketiga dan keempat.”

Itulah yang dilakukan Musa. Pagi-pagi sekali ia bangun dan langsung memahat dua loh batu baru seperti yang semula dan membawanya ke Gunung Sinai.

Frasa ”bangun pagi-pagi” memperlihatkan dengan jelas bahwa Musa memprioritaskan amanat Allah itu. Perintah Allah menjadi yang utama. Terlihat pula bahwa Musa tidak menunda-nunda. Bisa jadi perintah Allah itu terus menggema dalam hati dan pikirannya semalaman itu, sehingga pagi harinya Musa langsung menindaklanjuti apa yang diperintahkan Allah.

Allah merespons ketaatan Musa dalam menjalankan perintah-Nya. Ketika Musa naik ke Gunung Sinai, Allah pun turun dalam awan dan berseru, dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera, ”Aku TUHAN, adalah Allah yang penuh kemurahan hati dan belas kasihan. Kasih-Ku berlimpah-limpah, Aku setia dan tidak lekas marah. Aku tetap mengasihi beribu-ribu keturunan dan mengampuni kesalahan dan dosa; tetapi orang bersalah sekali-kali tidak Kubebaskan dari hukumannya, dan Kuhukum pula anak-anak dan cucu-cucu sampai keturunan yang ketiga dan keempat karena dosa orang tua mereka.”

Menarik disimak, Allah merasa perlu memperkenalkan diri-Nya lagi kepada Musa. Dan Ia memperkenalkan diri-Nya sebagai Pribadi yang Murah Hati sekaligus yang Berkuasa Menghukum.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Silakan klik tautan berikut ini untuk sapat mendengarkan versi siniar:

Foto: Unspash/Jordan B.

Exit mobile version