Sabda-Mu Abadi | 4 Oktober 2023 | Yos. 3:14-17
”Ketika bangsa itu berangkat dari tempat perkemahan mereka untuk menyeberangi Sungai Yordan, para imam yang mengangkat Tabut Perjanjian itu berjalan di depan bangsa itu. Adapun Sungai Yordan itu meluap di sepanjang tepinya selama musim menuai. Pada saat para pengangkat tabut itu sampai ke Sungai Yordan, dan kaki para imam pengangkat tabut itu masuk ke dalam air di tepi sungai itu, air sungai itu berhenti mengalir dari hulu dan menjadi satu bendungan yang berdiri jauh sekali, di dekat Adam, kota di sebelah Kota Sartan. Aliran air ke Laut Araba, Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu bangsa itu menyeberang di seberang Kota Yerikho. Para imam yang mengangkat Tabut Perjanjian TUHAN itu tetap berdiri di tanah kering di tengah Sungai Yordan, sementara seluruh orang Israel menyeberang di tanah kering itu sampai seluruh bangsa itu selesai menyeberangi Sungai Yordan.”
Penulis Kitab Yosua sepertinya merasa perlu menekankan bahwa saat itu Sungai Yordan sedang meluap. Ini menjadi penting bagi para pembaca yang mungkin berpikir bahwa mukjizat sama sekali tidak ada. Sehingga bangsa Israel diduga menyeberang dengan meniti batu-batu di sungai tersebut.
Penulis Kitab Yosua mencatat bahwa aliran air itu terputus sama sekali mulai dari dekat Adam. Terputus bukan karena air meresap ke dalam tanah, tetapi menjadi bendungan air, sehingga orang Israel menginjak tanah kering di dasar sungai itu.
Jika pada peristiwa terbelahnya Laut Teberau, tangan Musalah, atas perintah Allah, yang menyebabkan air terbelah; aliran air Sungai Yordan terputus ketika kaki para imam, yang mengangkat Tabut Perjanjian, masuk ke dalam air. Dan dasar sungai itu tetap kering ketika Tabut Perjanjian tetap berada di tengah Sungai Yordan. Agaknya penulis Kitab Yosua hendak menekankan bahwa Tabut Perjanjian, lambang kehadiran Allah, merupakan penyebab mukjizat tersebut.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.
Foto: kill