Sabda-Mu Abadi | 28 Agustus 2023 | Tit. 2:15
”Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang menganggap engkau rendah.”
Pemberitaan Injil adalah tugas utama Titus. Namun, tak cukup sampai di situ. Sebab, ia bukan pengkhotbah keliling, tetapi pekerja Injil yang menetap menjadi pemimpin jemaat di Kreta. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Ajarkanlah semuanya itu, dan nasihatilah serta tegurlah para pendengarmu dengan penuh wibawa.”
Ya, Titus dipanggil untuk mengajar. Artinya tak berhenti pada pendengaran, perlu melangkah lebih jauh hingga sampai pada pemahaman, dan akhirnya perubahan hidup pendengarnya. Dan salah satu hal penting dalam pengajaran adalah nasihat dan teguran.
Teguran tentu lebih keras sifatnya ketimbang nasihat. Orang-orang yang tidak bisa dinasihati, terutama berkait sikap dan tindakannya, semestinya ditegur. Dia perlu diyakinkan bahwa sikap dan perbuatannya itu tidak sesuai predikat yang diembannya sebagai Kristus—pengikut Kristus. Kristus mempunyai standar. Dan setiap pengikut-Nya dipanggil untuk memenuhi standar tersebut.
Menarik disimak, berkait dengan nasihat dan teguran, Paulus merasa perlu mengingatkan Titus untuk tidak minder. Ia tidak perlu malu karena ia tidak mengutus dirinya sendiri. Titus adalah utusan Kristus yang ditetapkan sebagai pemimpin jemaat. Kewibawaannya tidak bertumpu pada keberadaan dirinya saja, namun pada jemaat yang memanggilnya atas nama Kristus. Ia berwibawa karena Kristus.
Kewibawaan itu tentu tak perlu menjadikannya sombong, sebaliknya ia mesti rendah hati sebagaimana Kristus. Dan ciri kerendahhatian adalah tidak minder, meski ada orang yang mungkin akan menganggapnya rendah.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Priscilla D.