Sabda-Mu Abadi | 21 Agustus 2025 | Mat. 7:21-23
”Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Surga, melainkan orang yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di surga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mukjizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu yang melanggar perintah Allah!”
Nasihat Sang Guru ini sepertinya menguatkan nasihat sebelumnya. Ya, tak semua orang yang kesannya dekat dengan Yesus ternyata memang dekat dengan Yesus. Yesus sendiri ternyata tidak merasakan kedekatan itu. Mengapa? Sebab, mereka sendiri ternyata menjadikan tindakan-tindakan rohani sebagai kedok bagi kejahatannya. Uniknya, mereka sendiri bahkan tidak menyadarinya.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Pada Hari Kiamat banyak orang akan berkata kepada-Ku, ‘Tuhan, Tuhan, bukankah dengan nama-Mu kami sudah menyampaikan pesan Allah? Dan bukankah dengan nama Tuhan juga kami sudah mengusir roh-roh jahat serta mengadakan banyak keajaiban?”
Menarik diperhatikan: firman Allah diberitakan, roh jahat terusir, dan mukjizat terjadi. Pertanyaannya: Apakah semuanya itu di luar pengetahuan Allah? Tentu tidak. Allah mengizinkan itu terjadi karena Ia memang menghendakinya dan bukan karena orang-orang tersebut.
Ini yang sering menjadi soal. Banyak orang terpukau dengan para pembuat mukjizat dan percaya bahwa Allah berkenan kepada mereka. Para pembuat mukjizat, mungkin tanpa disadarinya, juga percaya bahwa semua perbuatan rohani mereka direstui Allah. Padahal dalam kamus Yesus yang paling utama adalah tunduk kepada Allah dan melakukan kehendak-Nya.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendenggarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!