Sabda-Mu Abadi | 6 Januari 2025 | Mrk. 9:2
”Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi.”
Enam hari kemudian. Demikianlah catatan waktu penulis Injil Markus berkenaan kisah transfigurasi Yesus. Menurut Stefan Leks, pencatatan waktu bukanlah kebiasaan sang penulis. Karena itu, kita perlu memperhatikan narasi sebelumnya. Bagaimanapun, keterangan waktu itu memperlihatkan keterkaitan. Dan Narasi sebelumnya mengisahkan bagaimana Yesus menceritakan penderitaan yang harus ditanggung-Nya.
Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi selama waktu senggang itu. Mungkin tak ada kejadian yang penting dicatat. Atau, selama enam hari itu Yesus mengajar para murid-Nya perihal penderitaan-Nya. Namun, itu tak perlu kita hiraukan. Yang penting bagi kita sekarang ialah melihat narasi ini berdasarkan narasi sebelumnya.
Para murid memang tidak begitu paham pengajaran guru mereka. Bagaimana mungkin, Yesus menanggung banyak penderitaan, ditolak tua-tua, imam-imam kepala, dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit pada hari ketiga. Mereka percaya, kuasa Yesus jauh lebih besar dari semua orang itu.
Mungkin juga, di antara para murid, ada yang merasa tak enak hatinya. Mereka telah menaruh harapan besar pada diri Yesus. Pengalaman mengikut Yesus bukanlah pengalaman biasa. Mereka telah mengalami banyak hal – mulai dari mukjizat yang dibuat hingga sikap hidup Yesus yang memang berbeda dari kebanyakan orang. Yesus menerima orang apa adanya. Mereka merasa sayang, jika orang sebaik Yesus harus mengalami penderitaan. Dalam konteks inilah sebaiknya kita membaca kisah transfigurasi Yesus.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar: