Site icon Tangan Terbuka Media

Firaun Menyerah

Sabda-Mu Abadi | 25 Mei 2025 | Kel. 12:31-41

”Pada malam itu juga ia memanggil Musa dan Harun, katanya, ’Pergi, keluarlah dari antara bangsaku, kamu dan semua orang Israel. Pergilah, beribadahlah kepada TUHAN, seperti katamu itu. Bawalah juga kambing dombamu dan kawanan lembumu, seperti katamu itu, dan pergilah! Mintalah juga berkat bagiku” (Kel. 12:31-32).

Menarik diperhatikan, Firaun pun memohon berkat TUHAN bagi dirinya. Mengapa? Bisa jadi, serangkaian tulah yang berpuncak pada kematian anak sulung menjadikan Firaun sadar bahwa lawannya adalah Penguasa Segala Sesuatu. Ia tidak hanya Allah bagi orang Israel, namun Penguasa atas semesta. Kesepuluh tulah menegaskan bahwa TUHAN, Allah Israel, adalah Mahakuasa. Dan karena itu, Firaun merasa perlu memohon berkat melalui Musa.

Tak hanya Firaun, rakyat Mesir pun memohon umat Israel untuk pergi dari hadapan mereka. Keberadaan umat Israel di Mesir membuat orang Mesir khawatir kalau mereka tidak dapat menahan diri mereka dan melakukan kejahatan terhadap umat Israel. Mereka menyadari pula bahwa Allah Israel sungguh memberkati umat-Nya dan tak berterima jika umat-Nya disakiti.

Umat Israel pergi bukan dengan tangan hampa. Allah membuat orang Mesir begitu murah hati dan memberikan mereka banyak harta sebagai bekal dalam perjalanan, juga modal awal di negeri baru. Bagaimanapun mereka adalah bangsa budak, yang meski punya simpanan pastilah tak cukup untuk bekal perjalanan, apalagi membangun bangsa. Pada gilirannya harta itulah yang menjadi materi dan bahan dalam membangun Kemah Suci.

Yang menarik diperhatikan adalah sejumlah orang asing yang ikut dalam rombongan bangsa Israel yang keluar dari tanah Mesir. Tampaknya peristiwa kesepuluh tulah itu membuat mereka memercayai TUHAN Allah Israel. Kepercayaan itu membuat mereka menggabungkan diri dengan umat Israel.

Bisa diduga inilah prototipe pekabaran Injil pada masa depan. Pekabaran Injil bukan hanya buah tangan manusia, tetapi sejatinya adalah karya Allah sendiri. Manusia hanyalah alat yang dipakai Allah untuk memperlihatkan keagungan Allah. Inti dalam pekabaran Injil bukanlah jumlah orang yang akhirnya percaya, tetapi sejauh mana manusia memungkinkan sebanyak mungkin orang melihat dan mengalami kebaikan dan kemuliaan Allah.

Ini jugalah yang perlu terus ditanamkan para orang tua kepada anak-anak mereka.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda

Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:

Foto: The Ten Commandment

n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!

Exit mobile version