Sabda-Mu Abadi | 12 Maret 2025 | Mrk. 14:37-40
”Lalu Ia kembali, dan mendapati mereka sedang tidur. Ia berkata kepada Petrus, ’Simon, sedang tidurkah engkau? Tidak sanggupkah engkau berjaga walau satu jam saja? Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang berniat baik, tetapi tabiat manusia lemah.’ Lalu Ia pergi lagi dan mengucapkan doa yang sama. Ketika Ia kembali lagi, Ia mendapati mereka sedang tidur, sebab mata mereka sudah berat dan mereka tidak tahu apa yang harus mereka katakan kepada-Nya.”
Yesus Orang Nazaret butuh teman. Kenyataan bahwa Ia mengajak tiga murid terdekat untuk menemani-Nya masuk ke dalam Taman Getsemani membuktikan kebutuhan-Nya. Namun, kenyataan berkata lain. Petrus, Yakobus, dan Yohanes tertidur.
Menarik disimak, meski ketiganya tertidur, hanya Petrus yang ditegur. Bisa jadi, Petrus pun bertanya-tanya dalam hati. Ya, mengapa cuma dia yang ditegur?
Kemungkinan Sang Guru memiliki harapan besar pada diri Petrus. Bagaimanapun ia adalah pemimpin para murid. Mengenai dirinya, Yesus pernah berkata, ”Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan gereja-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya” (Mat. 16:18). Meski ada yang menafsir batu karang ini sebagai pengakuan mengenai kemesiasan Yesus, tetapi tak dapat disangkal Simon mendapatkan tempat istimewa di hati Yesus.
Kita, orang percaya abad XXI, dapat mengaitkan teguran kepada Petrus ini dengan kisah penyangkalan di halaman rumah imam besar. Dari seluruh murid, saat Yesus ditangkap, hanya Petruslah yang mengikuti-Nya dengan sembunyi-sembunyi. Bisa jadi teguran itu memang disiapkan Yesus untuk mempersiapkan diri Petrus. Ya, roh memang berniat baik, tetapi tabiat manusia lemah. Keinginan Petrus untuk tidak menyangkal Yesus kalah oleh kemanusiaannya.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!