Site icon Tangan Terbuka Media

Hewan yang Tidak Berakal

Sabda-Mu Abadi | 7 April 2024 | 2Ptr. 2:12-14

”Namun, mereka itu sama dengan hewan yang tidak berakal, sama dengan binatang yang hanya dilahirkan untuk ditangkap dan dimusnahkan. Mereka menghujat apa yang tidak mereka ketahui, sehingga oleh perbuatan mereka yang jahat, mereka sendiri akan binasa seperti binatang liar, dan akan mengalami nasib yang buruk sebagai upah kejahatan mereka. Berfoya-foya pada siang hari, mereka anggap kenikmatan. Mereka adalah kotoran dan noda, yang mabuk dalam hawa nafsu mereka kalau mereka duduk makan minum bersama-sama dengan kamu. Mata mereka penuh nafsu zina dan mereka tidak pernah jemu berbuat dosa. Mereka memikat orang-orang yang lemah. Hati mereka telah terlatih dalam keserakahan. Mereka adalah orang-orang terkutuk!”

Sepertinya dengan sengaja Petrus menyamakan orang-orang jahat itu dengan hewan yang tidak berakal. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Tetapi guru-guru itu, bukan main! Mereka seperti binatang yang lahir untuk ditangkap dan dibunuh saja. Mereka tidak berpikir, tetapi hanya bertindak menurut naluri saja, sehingga mereka serang hal-hal yang tidak dimengertinya dengan ucapan-ucapan penghinaan. Sebab itu oleh perbuatan-perbuatan mereka sendiri, mereka akan binasa seperti binatang-binatang buas.”

Artinya, Petrus menyamakan orang-orang jahat itu yang bertindak berdasarkan naluri saja. Hal yang mereka tidak mengerti, bukannya dipahami, tetapi malah diserang dengan ucapan-ucapan penghinaan. Dan memang itulah yang dilakukan oleh hewan. Mereka tidak belajar untuk mengerti, tetapi langsung menyerangnya. Padahal yang membedakan manusia dengan hewan sejatinya adalah akal budi, yaitu kemampuan untuk mencoba memahami apa yang mereka memang tidak pahami.

Juga menarik diperhatikan, frasa ”telah terlatih dalam keserahakan”. Ya, hati mereka telah terbiasa dengan keserahakan. Dan karena terbiasa, mereka menjadi menganggapnya sebagai hal yang sepatutnya. Dan memang itulah pola hewan yang tidak berakal budi.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media; Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Nikolay T.

Exit mobile version