Site icon Tangan Terbuka Media

Istirahat

Sabda-Mu Abadi | 7 Desember 2024 | Mrk. 6:30-32

”Rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Ia berkata kepada mereka, ’Marilah menyendiri ke tempat yang terpencil, dan beristirahatlah seketika!’ Sebab, memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Lalu berangkatlah mereka dengan perahu menyendiri ke tempat yang terpencil.”

Istirahat menjadi siginifikan bagi orang sibuk. Sebab, kesibukan sering membuat orang alpa akan pentingnya istirahat. Bahkan, tak jarang menyepelekannya. Alasannya: tanggung, sudah kepalang. Tuntaskan dahulu pekerjaannya baru istirahat.

Yang sering dilupakan orang, tanpa istirahat akan membuat tubuh lelah. Dan lelah bisa membuat orang tak lagi fokus dengan pekerjaannya, yang bermuara pada menurunnya kualitas kerja.

Sejatinya tubuh memiliki keterbatasan. Tubuh perlu pemulihan. Makan dan minum, juga istirahat pada waktunya, merupakan keniscayaan. Pengabaian waktu istirahat hanya akan membuat tubuh ngambek.

Yesus Orang Nazaret sungguh tahu itu. Karena itu, Ia mengajak para murid untuk beristirahat sejenak. Caranya: dengan mencari tempat yang terpencil, yang jauh dari jangkauan orang. Mengapa? Istirahat di tempat ramai hanya akan membuat orang—yang ingin dilayani, kecewa. Dan Yesus tidak ingin membuat orang yang tulus mencari-Nya kecewa.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unsplash/Marc CL
Exit mobile version