Sabda-Mu Abadi | 7 Agustus 2025 | Mat. 6:14-15
”Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga. Namun, jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”
Yesus Orang Nazaret sungguh-sungguh paham bahwa mustahil bagi manusia untuk hidup tanpa pengampunan. Tanpa pengampunan, manusia akan terus dibayangi oleh kesalahan yang telah diperbuatnya. Dan tanpa pengampunan manusia tidak akan tenteram seumur hidupnya.
Sejatinya pengampunan merupakan kebutuhan primer manusia setelah makanan dan minuman. Pengampunan adalah kebutuhan rohani manusia. Ya, meski makanan dan minuman serbaada, tanpa pengampunan manusia akan merasa hampa hidupnya.
Menariknya, Sang Guru menetapkan standar ketat. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Kalau kalian mengampuni orang yang bersalah kepadamu, Bapamu di surga pun akan mengampuni kesalahanmu. Tetapi kalau kalian tidak mengampuni kesalahan orang lain, Bapamu di surga juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”
Apakah itu berarti bahwa kita mengampuni dahulu baru diampuni? Tentu saja tidak. Umat Allah harus mengampuni karena mereka telah diampuni Bapa terlebih dahulu. Perhatikan penggunaan kata ”Bapa” di sini. Sebagai anak-anak Bapa, aneh rasanya jika mereka tidak mengampuni. Syarat ketat ini memang hanya berlaku bagi anak-anak Bapa.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!