Sabda-Mu Abadi | 22 Agustus 2023 | Tit. 1:15-16
”Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatu pun tidak ada yang suci, karena baik akal budi maupun suara hati mereka najis. Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan tidak taat dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.”
Paulus menekankan betapa pentingnya hati dan pikiran yang suci. Jika hati dan pikiran suci, tubuh dan segala yang dilakukannya pasti suci. Dengan kata lain, semuanya bersumber pada hati dan pikiran. Dan itulah yang membedakan manusia dari ciptaan Tuhan lainnya.
Di Perjanjian Baru dalam Bahasa Indonesia Sederhana tertera: ”Bagi orang yang hidup suci. Segala sesuatu suci juga. Namun, bagi orang yang pikirannya kotor dan tidak percaya kepada Kristus, tidak ada sesuatu pun yang suci. Pikiran dan hati nurani mereka sudah kotor. Mereka mengatakan mengenal Allah, tetapi perbuatan mereka tidak sesuai dengan ajaran Allah. Tingkah laku mereka sangat menjijikkan. Mereka tidak mau taat dan tidak mampu berbuat sesuatu yang baik.”
Kesucian hati dan pikiran akan mewarnai seluruh tubuh. Dan semuanya bermula dari Kristus. Kristuslah yang menyucikan hati dan pikiran kita. Ketika tidak bermula dari Kristus, kemungkinan besar akan bermuara pada humanisme belaka.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Janosch D.