Sabda-Mu Abadi | 18 Juni 2025 | Mat. 2:19-21
”Setelah Herodes mati, tampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi di Mesir, katanya, ’Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu, sudah mati.’ Yusuf pun bangun dan mengambil Anak itu serta ibu-Nya, lalu pergi ke tanah Israel.”
Kembali Yusuf bermimpi. Ini mimpi ketiga setelah malaikat Tuhan menampakkan diri kepada dia untuk tetap menikahi Maria. Penampakkan malaikat dalam mimpi di Mesir memperlihatkan dengan jelas bahwa Allah berdaulat. Ia bukan allah lokal yang dibatasi wilayah. Ia adalah Allah semesta alam.
Perintah Allah, melalui malaikat-Nya, sederhana: Yusuf kembali ke Israel. Alasannya sederhana juga: Herodes Agung sudah meninggal. Tak ada alasan kuat untuk tetap tinggal di Mesir. Mesir adalah tempat pengungsian. Saat penyebab pengungsian itu sudah tidak ada lagi, pulang merupakan jalan terlogis.
Bisa jadi, Yusuf dan keluarganya telah betah di Mesir. Mungkin saja Yusuf telah merintis karier sebagai tukang kayu di sana. Namun, ia tunduk pada perintah Allah. Sebagai hamba Allah ketaatan kepada Allah merupakan keniscayaan. Tidak taat malah aneh.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Yusuf pun bangun, lalu membawa Anak itu dengan Maria kembali ke Israel.” Sepertinya Yusuf pun tidak mau menunda dalam menjalankan perintah itu. Bagi dia perintah Allah harus dilaksanakan secepat mungkin. Kecepatan dan ketepatan dalam menjalankan perintah Allah agaknya merupakan perwujudan rasa hormat kepada Allah.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!