Site icon Tangan Terbuka Media

Memakai Hati Dua Kali

Sabda-Mu Abadi | 27 September 2024 | Kel. 34:10-17

”Sungguh, Aku mengikat perjanjian. Di hadapan seluruh bangsamu akan Kulakukan perbuatan-perbuatan ajaib yang belum pernah dijadikan di seluruh bumi di antara segala bangsa. Seluruh bangsa yang besertamu akan melihat perbuatan TUHAN, sebab sungguh dahsyat apa yang akan Kulakukan bersama engkau” (Kel. 34:10).

Allah adalah Pribadi yang mengikatkan diri-Nya sendiri pada sebuah perjanjian. Tak ada yang, dan memang tak mungkin, memaksa-Nya. Itu inisiatif Allah sendiri.

Kekekalan Allah memastikan bahwa janji-Nya itu kekal sifatnya dan pasti tergenapi. Hanya manusia terkadang berpikir pendek dan terbatasi waktu. Waktu manusia di dunia, jika dibandingkan dengan kekekalan Allah, memang relatif pendek. Sehingga tak mudah bagi dia memahami kekekalan Allah, juga janji-janji-Nya.

Namun demikian, janji Allah membutuhkan respons manusia:

”Tetapi engkau, berpeganglah pada yang Kuperintahkan kepadamu pada hari ini. Berhati-hatilah, janganlah kauikat perjanjian dengan penduduk di negeri yang kaumasuki itu, supaya mereka tidak menjadi jerat bagimu di tengah-tengahmu” (Kel. 34:11-12).

Umat Allah diminta untuk berhati-hati. Di tengah bangsa yang tidak mengenal Allah mereka diminta hidup kudus dan tidak ikut-ikutan menyembah ilah-ilah bangsa lain itu.

Dan perintah Allah ini makin terasa relevansinya bagi kita, umat Kristen Indonesia, yang hidup di tengah bangsa yang makin majemuk ini. Kita pun dipanggil untuk berhati-hati. Ya, memakai hati dua kali dalam sikap dan tindak kita.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan Sabda-Mu Abadi dalam bentuk siniar:

Foto: Unsplash/B. Smokrovic
Exit mobile version