Sabda-Mu Abadi | 28 September 2023 | Yos. 1:10-11
”Lalu Yosua memberi perintah kepada pengatur-pengatur pasukan bangsa itu, katanya: ’Jalanilah seluruh perkemahan dan perintahkanlah kepada bangsa itu, demikian: Siapkanlah bekalmu, sebab dalam tiga hari kamu akan menyeberangi Sungai Yordan ini untuk pergi menduduki negeri yang akan diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk diduduki.’”
Berbeda dengan Musa, Yosua sungguh prajurit tulen. Tongkatnya bukanlah tongkat gembala, melainkan tongkat komando. Dan karena itu, dengan cepat dia memerintahkan para pengatur pasukan untuk bergerak. Perintahnya memang perintah komando—harus dijalankan tanpa syarat.
Tentu saja kepemimpinan macam beginilah yang dibutuhkan umat Israel waktu itu. Mereka sedang membangun suatu negara, yang baru punya warga negara. Israel saat itu adalah bangsa tanpa tanah. Mereka masih harus memperjuangkan tanah. Gaya kepemimpinan Yosua relevan dengan situasi.
Namun demikian—yang juga penting diperhatikan—tanah yang mereka perjuangkan adalah tanah yang diberikan Allah. Jadi, bukan hasil usaha sendiri. Dan karena pemberian Allah, kepastian akan mendapatkan tanah itu pun sudah terjamin selama Israel mau berjuang.
Pada banyak kasus begitulah cara Allah memberkati manusia. Dalam sebuah puisinya, Arswendo Atmowiloto menulis: ”Tebarkanlah jalamu karena ikan tak melenggang ke dalam penggorengan. Memang burung tak kelaparan sampai mati. Tetapi burung perlu terbang ke tempat padi tumbuh sebab sejak semula padi tak dicipta tumbuh di ujung paruh.”
Ya, padi tak dicipta tumbuh di ujung paruh.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Daniel T.