Site icon Tangan Terbuka Media

Meniadakan Hukum Taurat

Sabda-Mu Abadi | 16 Juli 2025 | Mat. 5:17-20

”Janganlah menyangka bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu huruf terkecil atau satu titik pun tidak akan lenyap dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan diberi tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkannya, ia akan diberi tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga.”

Yang dimaksud dengan ”mengggenapi” di sini adalah ”menunjukkan arti yang sesungguhnya” dari Taurat itu. Ini menjadi penting karena para ahli Taurat dan orang Farisi telah terjebak dalam legalisme—puas kala sudah mematuhi Taurat. Dan Yesus meminta lebih. Tak sekadar puas mematuhi Taurat, namun sungguh paham makna dari kepatuhan pada Taurat.

Sehingga Sang Guru menandaskan: ”Jika hidupmu tidak lebih benar daripada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga” (Mat. 5:20).

Berkait aturan, inilah panggilan Allah bagi umat-Nya. Mereka harus lebih benar dari ahli Taurat dan orang Farisi dalam menjalankan Taurat Tuhan. Itu berarti orang Kristen tidak boleh merasa lebih tinggi dari hukum, melainkan sungguh-sungguh menaatinya. Tidak terpaksa, tetapi dengan sukarela karena mereka telah memahami makna sesungguhnya dari hukum tersebut.

Kesaksian sebagai garam dan terang dunia akan sungguh mujarab saat kita memperlihatkan integritas diri. Tak hanya bicara soal nilai-nilai Kerajaan Allah, tetapi juga melakoninya. Tanpa integritas, kita tak ubahnya garam yang tak lagi asin dan pelita yang diletakkan di bawah tempayan.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda

Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:

Foto: keuskupanpurwokerto

n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media Anda!

Exit mobile version