Sabda-Mu Abadi | 4 November 2025 | Mat. 16:24-28
”Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, ’Jika seseorang mau menjadi pengikut-Ku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. Sebab, siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; siapa yang kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? Sebab, Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya bersama dengan malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mengalami kematian sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja.’”
Menjadi pengikut Yesus Orang Nazaret memiliki dimensi waktu. Artinya, tidak sekali jadi, melainkan sebuah proses. Sampai kapan? Hingga ajal menjemput.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Orang yang mau mengikuti Aku, harus melupakan kepentingannya sendiri, memikul salibnya, dan terus mengikuti Aku.” Perhatikan kata ”terus” di sini. Itu berarti terus melupakan kepentingan sendiri, terus memikul salib, dan terus mengikuti Sang Guru.
Sejatinya menjadi pengikut Kristus merupakan hal yang baik dan logis karena bersifat kekal. Kematian tidak lagi menjadi akhir, tetapi awal kehidupan baru. Bahkan Anak Manusia sendiri akan memberikan ganjaran-Nya.
Berkait ungkapan ”di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mengalami kematian sebelum mereka melihat Anak Manusia datang sebagai Raja”, kita tidak tahu siapa yang dimaksudkan oleh Sang Guru. Kita juga tidak tahu apakah ungkapan ini sungguh menjadi kenyataan.
Bisa jadi Yesus sedang bicara soal kebangkitan-Nya. Jika memang demikian, hanya Yudas—dari kedua belas murid—yang tidak mengalaminya.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!

