Site icon Tangan Terbuka Media

Menyeberangi Laut Teberau

Sabda-Mu Abadi | 27 Juni 2024 | Kel. 14:15-31

Ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari kisah mukjizat ini. Pertama, Allah tak pernah bekerja setengah-setengah. Ia tuntas mengerjakannya—mulai dari merancangkan hingga menggenapi rancangannya. Hanya persoalannya, manusia kadang tak sabar. Kisah menyeberangi Laut Teberau memperlihatkan betapa orang Israel begitu ketakutan menghadapi Firaun dan bala tentaranya di belakang sedangkan laut menghadang di depan.

Kedua, menarik disimak, mukjizat tak pernah berdiri sendiri. Allah tidak bekerja sendirian, manusia diminta terlibat. Dalam peristiwa ini Orang Israel diminta untuk berjalan terus ke arah laut dan Musa diperintah untuk mengangkat tongkatnya. Keterlibatan itu sejatinya merupakan langkah iman.

Ketiga, mungkin inilah yang kadang membuat kita—orang percaya abad ke-21—bingung menyaksikan mengapa TUHAN sengaja membuat Firaun keras hati agar dapat menghukumnya. Bukankah ini bertolak belakang dengan kemahakasihan Allah?

Tampaknya, penulis Kitab Keluaran hendak menyatakan bahwa ketika Firaun tetap bersikukuh menyerang Israel, sejatinya dia memang tidak pernah kapok. Pengalaman dengan sepuluh tulah, bahkan kematian anak sulungnya, tidak membuat Firaun jera. Ia masih mau mencobai kemahakuasaan TUHAN. Pada titik ini TUHAN membiarkan Firaun mengambil jalannya sendiri.

Frasa ”Aku akan mengeraskan hati Firaun” bisa dipahami bahwa TUHAN tak lagi menyayangkan tindakan Firaun dan menggagalkannya, tetapi malah membiarkan dan akhirnya menghukumnya.

Namun, secara keseluruhan, peristiwa itu tidak hanya memperlihatkan hukuman, namun kenyataan bahwa TUHAN, Allah Israel, Mahakuasa. Inilah intinya. Jadi bukan sekadar mengasihi satu bangsa, tetapi membenci bangsa lain, melainkan memperlihatkan kepada semua bangsa, juga Israel bahwa TUHAN, Allah Israel itu berkuasa penuh. Tak ada allah lain, selain TUHAN.

Nah, tiga hal ini yang perlu kita komunikasikan kepada anak-anak, bahkan cucu-cucu kita.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar:

Foto: Unsplash/Matt H.

Exit mobile version