Sabda-Mu Abadi | 6 Desember 2024 | Mrk. 6:29
”Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.”
Cara penulis Injil Markus melukiskan kisah setelah pemenggalan kepala Yohanes Pembaptis sungguh biasa. Tak ada bumbu sama sekali. Namun, meski tanpa bumbu, suasana duka pastilah menyelimati hati para murid Yohanes.
Bisa jadi mereka tidak menyangka bahwa kematian guru mereka terjadi begitu cepat, bahkan mengenaskan. Ya, meski Yohanes Pembaptis dipenjara atas perintah Herodes, mereka tahu sang raja pun tampaknya segan karena banyak orang mendukung sang guru. Namun, tak dinyana, Yohanes Pembaptis mati saat ulang tahun sang raja. Ya, para murid sepertinya tidak memperhitungkan faktor Herodias.
Agaknya, penulis memang sengaja tidak memberikan bumbu pada peristiwa itu karena era baru sudah tiba. Ia hendak mengarahkan pandangan pembaca khusus kepada Yesus Orang Nazaret. Sepertinya penulis hendak mengatakan bahwa berita Kerajaan Allah tidak hanya berhenti dengan kematian Yohanes Pembaptis, tetapi akan terus berlanjut.
Yang pasti para murid menjalankan tugas kemuridan. Mereka tidak malu untuk mengambil mayat guru mereka dan menguburkannya. Itulah penghargaan terakhir bagi guru mereka.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar: