Sabda-Mu Abadi | 27 Mei 2025 | Mat. 1:1
”Inilah daftar nenek moyang Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham.”
Demikianlah cara penulis Injil Matius memulai Injil-Nya. Ia merasa perlu memperkenalkan bahwa Yesus Kristus sungguh-sungguh manusia. Ia bukan Superman yang jatuh dari langit sebelum kehancuran Planet Kripton, bukan pula malaikat. Ia lahir dari rahim seorang perempuan.
Dengan sengaja pula ia memperkenalkan Yesus Kristus sebagai anak Daud. Frasa ”anak Daud” bukan frasa biasa. Herodes Agung tak terlalu suka frasa ini. Sebab, ia bukan keturunan Daud. Dan kenyataan itu membuatnya minder. Tak heran, jika dia seperti kebakaran jenggot ketika orang Majus mencari raja orang Yahudi yang baru dilahirkan, yang bermuara pada pembunuhan bayi-bayi di Betlehem yang berumur di bawah dua tahun.
Dengan menyatakan bahwa Yesus anak Daud sepertinya penulis hendak mengingatkan pembacanya bahwa Yesus adalah Mesias yang kehadirannya dinanti-nantikan rakyat Israel. Dan frasa ini tentu saja hendak meneguhkan orang Kristen Yahudi, pembaca awal Injil Matius. Dari studi biblika ditarik kesimpulan bahwa Injil Matius pada awalnya memang diperuntukkan bagi orang Yahudi Kristen.
Mudah dinalar, jika penulis juga menekankan bahwa Yesus Kristus adalah anak Abraham. Injil Matius memang sering memperlihatkan pertentangan antara Yesus dan para pemuka Yahudi, khususnya para ahli Taurat yang sering menyombongkan diri sebagai keturunan Abraham. Itu juga agaknya alasan penulis Injil Matius memperlihatkan bahwa Yesus Kristus adalah keturunan Abraham.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!