Sabda-Mu Abadi | 6 April 2024 | 2Ptr. 2:9-11
”Jadi, nyatalah bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman, terutama mereka yang menuruti hawa nafsunya yang mencemarkan diri dan menghina pemerintahan Allah. Mereka begitu berani dan angkuh, sehingga tidak segan-segan menghujat makhluk-makhluk yang mulia, padahal malaikat-malaikat sendiri, yang sekalipun lebih kuat dan lebih berkuasa daripada mereka, tidak memakai kata-kata hujat, kalau malaikat-malaikat menuntut hukuman atas mereka di hadapan Allah.”
Sepertinya Petrus merasa perlu menjelaskan secara rinci jenis kejahatan orang-orang jahat itu. Yang pertama, mereka menuruti hawa nafsunya yang mencemarkan diri. Menarik disimak. Banyak orang berpikir bahwa ketika dia melakukan sesuatu, itu adalah kehendak bebasnya dan mereka merasa berkuasa atas kehendak bebasnya. Namun, perlahan kehendak bebas itulah yang menyetir mereka. Dan akhirnya mereka dikuasai oleh kehendak bebas itu.
Tak beda dengan narkoba. Awalnya orang mereka bebas mencoba-coba. Lambat laun, dia ketagihan dan gilirannya narkoba itulah yang membuat mereka mau enggak mau menurutinya. Petrus menggunakan istilah ”mencemarkan diri” mereka.
Oleh karena itu, tak ada jalan lain, jangan pernah sekalipun mencoba-coba untuk berbuat dosa. Gilirannya dosa itulah yang akan menguasai dan membuat kita ketagihan untuk melakukannya lagi dan lagi. Dan akhirnya kita menganggapnya sebagai kebenaran.
Yang kedua, mereka menghina pemerintahan Allah. Awalnya bisa jadi mereka memang tak memercayai pemerintahan Allah. Bisa jadi karena mereka tak mau tunduk pada pemerintahan Allah itu. Akhirnya mereka merasa perlu untuk membenarkan tindakan mereka dengan memengaruhi orang lain dan menyatakan bahwa tindakannya benar. Pemahaman itulah yang akhirnya mengungkung dan mereka tak mungkin melepaskan diri lagi.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Amir R.