Sabda-Mu Abadi | 2 September 2023 | Tit. 3:8
”Perkataan ini benar dan aku mau supaya engkau dengan yakin menegaskannya, agar mereka yang sudah percaya kepada Allah sungguh-sungguh berusaha melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia.”
Berapakah harga seorang manusia? Ada sebuah puisi yang mencoba mempertanyakannya. Demikian: ”Seseorang bertanya kepada Yesus, ”Tuhan berapa besarkah kasih-Mu kepadaku?” Tuhan tidak menjawab apa-apa. Dia hanya merentangkan tangan-Nya dan mati disalib.”
Itulah harga manusia. Harga hidup manusia. Begitu berharganya, sehingga Allah sendiri, yang tak terbatas itu mau menjadi terbatas, menjadi manusia, merasakan kesulitan-kesulitan hidup manusia, bahkan mati menggantikan manusia. Berapakah harga seorang manusia itu? Jawabnya: semahal darah Kristus.
Kenyataan itulah yang membuat Paulus menasihati warga jemaat yang dipimpin Titus agar berusaha sungguh-sungguh melakukan pekerjaan yang baik. Itulah yang baik dan berguna bagi manusia. Artinya, melakukan sesuatu secara sungguh-sungguh, serius, dan tidak main-main.
Pertanyaan selanjutnya: apakah yang dimaksudkan dengan kata ”sungguh-sungguh” itu? Ini bukanlah masalah kuantitas, tetapi kualitas. Bukan berapa banyak pekerjaan yang kita lakukan, tetapi bagaimana kita mengerjakannya? Apakah kita serius melakukannya? Apakah hanya setengah-setengah? Kita tentu lebih menghargai orang yang mengerjakan satu pekerjaan dengan sungguh-sungguh, ketimbang mereka yang merangkap-rangkap pekerjaan, namun tidak mengerjakannya dengan baik.
Masalahnya, apakah kita berusaha sungguh-sungguh melakukan pekerjaan yang baik? Apakah kita sungguh-sungguh menjalankan tugas kita selaku orang tua? Sebagai anak? Apakah kita sungguh-sungguh menjadi suami bagi isteri kita? Atau apakah kita sungguh-sungguh menjadi isteri bagi suami kita? Apakah kita sungguh-sungguh menjadi pacar bagi pacar kita? Apakah kita sungguh-sungguh menjadi murid, guru, mahasiswa, dan dosen? Apakah kita sungguh-sungguh melakukan tugas dan memenuhi tanggung jawab kita sebagai anggota gereja, anggota majelis, bahkan pendeta?
Apakah kita sungguh-sungguh melakukan pekerjaan yang baik. Allah telah sunguh-sungguh mengasihi kita. Dia serius, bahkan mati untuk kita. Apakah kita sungguh-sungguh melakukan pekerjaan yang baik?
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Neom