Sabda-Mu Abadi | 11 Desember 2024 | Mrk. 6:38
”Lalu Ia menyuruh mereka mengatur semua orang duduk berkelompok di atas rumput hijau. Mereka pun duduk berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang.”
Pengorganisasian menjadi signifikan karena jumlah orang itu terlalu besar untuk dikelola dalam satu kelompok besar. Karena itu, Sang Guru memerintahkan orang banyak itu untuk duduk berkelompok, ada yang seratus orang ada pula yang seratus orang. Kemungkinan besar orang banyak itu tak terlalu paham mengapa mereka dipecah dalam kelompok-kelompok.
Tampaknya itulah cara Sang Guru mengantisipasi terjadinya kekacauan saat pembagian makanan. Menjadi kacau karena orang takut enggak kebagian. Yang mengerikan adalah kalau orang banyak itu sikut sana sini untuk mendapatkan makanan. Ya, kayak pembagian sembako gratis.
Yesus Orang Nazaret tidak mau orang banyak itu menjadi liar karena memperebutkan makanan. Ia tidak mau membiarkan orang banyak itu jatuh dalam kesalahan karena menganggap diri lebih perlu makanan sehingga merasa sah mengorbankan orang lain. Atau ada orang yang mengeluh karena tidak kebagian.
Gereja masa kini perlu belajar dari Sang Guru dalam hal ini. Aneh rasanya jika dalam kegiatan rohani yang melibatkan orang banyak malah ada orang yang menjadi korban.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Silakan klik tautan berikut ini untuk mendengarkan versi siniar: