Sabda-Mu Abadi | 19 Oktober 2025 | Mat. 13:47-52
”’Kerajaan Surga itu juga seumpama jala besar yang ditebarkan di laut, lalu terkumpullah berbagai jenis ikan. Setelah penuh, jala itu diseret orang ke pantai, lalu duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam tempayan dan ikan yang tidak baik mereka buang. Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari antara orang benar, lalu mencampakkan mereka ke dalam tungku berapi. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertak gigi. Mengertikah kamu semuanya itu?’ Jawab mereka, ’Ya.’ Lalu berkatalah Yesus kepada mereka, ’Karena itu, setiap ahli Taurat yang telah diajarkan tentang Kerajaan Surga itu seumpama tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya.’”
Perumpamaan Yesus ini sederhana saja. Jala besar yang ditebarkan ke laut tidak dapat memilah dan memilih ikan-ikan. Semuanya terjaring ke dalamnya. Pada akhirnya nelayan sendirilah yang akan memilah ikan yang baik dari yang tidak baik. Yang tidak baik akan dibuang karena memang tidak berguna.
Sepertinya Yesus Orang Nazaret hendak menyatakan bahwa pekabaran Injil tidak bersifat eksklusif, melainkan inklusif. Artinya, pekabaran Injil memang untuk semua orang. Tentu saja, respons pun orang berbeda-beda. Respons inilah yang sepertinya menjadi alat uji mana yang akan mengalami kehidupan kekal dan mana yang akan mengalami kematian kekal.
Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Begitulah halnya pada Hari Kiamat, malaikat-malaikat akan pergi memisahkan orang-orang jahat dari orang-orang yang melakukan kehendak Allah.”
Jelas di sini yang membedakan orang benar dari orang yang jahat adalah mereka melakukan kehendak Allah. Ya, hanya inilah yang menjadi tolak ukur pemisahan antara yang benar dan yang jahat.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
Foto: hosanaditempattinggi
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!