Sabda-Mu Abadi | 15 April 2025 | Mrk. 16:7
”… dan kepada Petrus.”
Malaikat Tuhan secara khusus menyebut nama Petrus meski termasuk golongan kedua belas murid. Tampaknya penyangkalan Petrus telah menjadi buah bibir di kalangan murid. Penyangkalan itu bukan masalah kecil. Bisa jadi, Petrus pun tak enak hati tinggal dalam persekutuan itu. Ia telah menjadi bahan gosip; yang makin digosok makin sip!
Yudas Iskariot, pastilah juga menjadi bahan gosip. Namun, ia telah mati bunuh diri. Kematiannya mungkin saja dianggap sebagai penebus kesalahannya. Bagaimana dengan Petrus? Kelihatannya, hubungan Petrus dengan para murid agak kurang harmonis. Mungkin juga, ada di antara para murid yang ingin Petrus keluar dari persekutuan. Namun, mereka tak berani mengusirnya.
Bagaimanapun, Yesus pernah berkata terus terang bahwa Petrus akan menyangkal. Yesus juga yang memerintahkan Petrus, jika telah sadar, agar menguatkan para murid lainnya. Lagi pula, semua murid, kecuali Yohanes dan Petrus, lari saat Yesus ditangkap. Mereka sadar, mereka tak lebih baik dari Petrus.
Pesan malaikat Tuhan itu bisa dipahami semacam penerimaan kembali. Petrus telah menyangkal Yesus. Penyangkalan bukan perkara sepele. Namun, Petrus sungguh menyesalinya. Lukas mencatat: ”Ia pun pergi ke luar dan menangis dengan sedih” (Luk. 22:62). Itu bukanlah semacam rasa haru menyaksikan kesusahan orang lain, melainkan penyesalan diri karena sadar betapa lemahnya diri.
Akan tetapi, Yesus yang bangkit adalah Pribadi yang menerima Petrus kembali. Yesus tak sekadar bangkit, Dia juga membangkitkan orang yang pernah menyangkal-Nya. Tak hanya itu, Petrus bahkan dipercaya menjadi pemimpin Gereja di masanya! Bagi Petrus, Paskah adalah kabar baik!
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!