Sabda-Mu Abadi | 1 November 2025 | Mat. 16:5-12
”Pada waktu murid-murid Yesus menyeberang danau, mereka lupa membawa roti. Yesus berkata kepada mereka, ’Hati-hati dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki.’ Mereka memperdebatkan di antara mereka dan berkata, ’Hal itu dikatakan-Nya karena kita tidak membawa roti.’ Ketika Yesus mengetahui hal itu, Ia berkata, ’Hai orang-orang yang kurang percaya, mengapa kamu memperdebatkan di antara kamu bahwa hal itu Kukatakan karena kamu tidak mempunyai roti? Belum jugakah kamu mengerti? Tidakkah kamu ingat lagi akan lima roti untuk lima ribu orang itu dan berapa bakul roti kamu kumpulkan kemudian? Atau akan tujuh roti untuk empat ribu orang itu dan berapa bakul kamu kumpulkan? Bagaimana mungkin kamu tidak mengerti bahwa Aku berkata-kata kepadamu bukan tentang roti? Waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki.’ Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa Ia berbicara bukan supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.”
Enggak nyambung. Itulah kesan yang kita dapatkan dari percakapan Yesus dan para murid-Nya. Sewaktu Yesus bicara soal ragi orang Farisi dan Saduki, para murid sepertinya nggak ngeh bahwa Sang Guru bicara soal ajaran yang dipegang orang Farisi dan Saduki. Dalam pikiran mereka Sang Guru sedang berbicara soal ketiadaan roti.
Salah tangkap inilah yang membuat Yesus mengingatkan betapa para murid sejatinya tak perlu khawatir tentang makanan. Bukankah kisah pemberian makan empat ribu dan lima ribu laki-laki bisa dijadikan pegangan?
Yang mesti mereka khawatirkan adalah ragi orang Farisi dan Saduki, yang bermuara pada ketidakpercayaan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Keilahian Yesus seharusnya membuat mereka berani memercayakan diri mereka kepada-Nya. Dan itu lebih dari sekadar makan dan minum.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!