Site icon Tangan Terbuka Media

Refrein

Sabda-Mu Abadi | 23 November 2025 | Mat. 20:16

”Demikianlah mereka yang terakhir akan menjadi yang pertama dan yang pertama akan menjadi yang terakhir.”

Ini kali kedua Sang Guru mengucapkan hal yang sama. Pada perikop sebelumnya tertera: ”Namun, banyak orang yang pertama akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang pertama” (Mat. 19:30). Isinya sama, hanya beda tempat. Dan Yesus Orang Nazaret tak pernah secara gamblang menjelaskan apa maksud refrein.

Sepertinya, dengan pengulangan ini, Yesus hendak mengatakan bahwa dalam Kerajaan Allah arogansi tidak mendapat tempat. Yang menjadi murid-Nya lebih dahulu tak perlu merasa lebih tinggi dari yang datang belakangan. Demikian pula sebaliknya. Yang menjadi murid belakangan, tak perlu menjadi minder. Namun, juga enggak boleh menjadi arogan juga karena selalu ada orang yang baru menjadi murid-Nya.

Di dalam Kerajaan Allah semua orang setara—sama-sama murid-Nya. Itu pun bukan karena kehebatan pribadi, tetapi karena Yesus telah melayakkan mereka menjadi murid-Nya. Semua sama-sama diberi anugerah menjadi murid-Nya. Sehingga kerendahan hati merupakan tindakan logis.

Lebih logis lagi karena Sang Guru memang Pribadi yang Berhati Rendah. Inkarnasi adalah bukti kerendahan hati Anak Manusia. Ia, Sang Pencipta segala, menjadi sama dengan ciptaan-Nya untuk menyelamatkan mereka. Dan, sebagai murid, aneh rasanya jika kita tak meneladan-Nya.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda

Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:

Foto: kompasiana

n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!

Exit mobile version