Sabda-Mu Abadi | 7 Januari 2024 | Yak. 4:3
”Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.”
Doa. Kata orang itu singkatan dari Didengar Oleh Allah. Kemahatahuan membuat Allah pasti mendengar setiap kata, baik yang terucap maupun yang tak terucap. Itulah doa. Allah memperhatikan doa anak kecil, orang berdosa, maupun orang suci. Allah adalah Pribadi yang mendengar. Semua didengar oleh Allah.
Namun, ada juga orang berkata dengan nada mengeluh, ”Doaku tidak didengarkan Allah!” Benarkah? Pasti tidak! Bisa jadi yang dimaksudkan adalah doanya tidak dikabulkan Allah. Padahal itulah yang diharapkan manusia. Doa, singkatannya tidak lagi Didengar Oleh Allah, tetapi lebih jauh singkatannya menjadi: Dikabulkan Oleh Allah.
Nah, Yakobus menegaskan bisa jadi orang itu salah berdoa. Sebab, doanya hanya untuk memuaskan hawa nafsu. Tentu, aneh rasanya kalau Allah mengabulkan doa demi kepuasan si pendoa.
Lalu, seperti apakah doa yang dikabulkan Allah? Sebenarnya jawabannya juga enggak begitu susah. Doa yang dikabulkan Allah adalah yang seturut dengan kehendak Allah. Sebab, Allah tidak mungkin tidak turun tangan jika itu seturut dengan kehendak Allah. Allah tidak mungkin menyangkal kehendak-Nya. Yang pasti, doa itu tidak didasarkan pada hawa nafsu kita.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media
Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:
Foto: Unsplash/Jonathan J. C.