Site icon Tangan Terbuka Media

Sejak Itu

Sabda-Mu Abadi | 3 November 2025 | Mat. 16:21-23

”Sejak itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Petrus menarik Yesus ke samping dan mulai menegur Dia, ’Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali tidak akan menimpa Engkau.’ Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus, ’Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.’”

Mudah diduga, keterangan ”sejak itu” merujuk pada kisah pengakuan para murid yang diwakili Petrus. Berpijak dari situ, Yesus pun mulai menceritakan dengan jelas bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan mengalami banyak penderitaan dari pemimpin-pemimpin, imam-imam kepala dan guru-guru agama. Ia akan dibunuh, tetapi pada hari ketiga Ia akan bangkit.

Nah, Petrus tak rela Sang Guru mengalami derita. Mungkin bagi Petrus aneh rasanya kalau Sang Pembuat Kebahagiaan—melalui mukjizat-mukjizat-Nya—malah menderita. Ini sungguh mustahil.

Dan Yesus marah. Yesus menyebut Petrus sebagai Iblis karena dia telah menghalang-halangi jalan Yesus untuk menyelamatkan manusia. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Pergi dari sini, Penggoda! Engkau menghalang-halangi Aku. Pikiranmu itu pikiran manusia; bukan pikiran Allah!”

Sejatinya, Allah itu adalah sangkan ’asal’ dan paran ’tujuan’ manusia. Manusia berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Menjalani kehendak Allah merupakan tindakan logis agar manusia bisa kembali kepada Allah.

Petrus agaknya lupa bahwa Sang Guru adalah Anak Allah yang Hidup. Mungkin Petrus tak terlalu suka dengan jalan penderitaan yang akan ditempuh. Namun, itulah jalan yang dikehendaki Sang Guru. Dan menghalang-halangi jalan Sang Guru merupakan kebodohan semata!

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda

Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:

Foto: aistudiogoogle

n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!

Exit mobile version