Sabda-Mu Abadi | 2 September 2025 | Mat. 9:1-8
”Sesudah naik ke dalam perahu, Yesus menyeberang dan masuk ke kota-Nya sendiri. Lalu dibawalah kepada-Nya seorang lumpuh yang terbaring di pembaringannya. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu, ’Teguhkanlah hatimu, hai Anak-Ku, dosa-dosamu diampuni.’ Mendengar itu, berkatalah beberapa orang ahli Taurat dalam hatinya, ’Orang ini menghujat Allah.’ Yesus mengetahui pikiran mereka, lalu berkata, “Mengapa kamu memikirkan hal-hal yang jahat di dalam hatimu? Manakah yang lebih mudah, mengatakan: Dosa-dosamu diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah? Namun, supaya kamu tahu bahwa di dunia Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa’–lalu berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu, ’Bangunlah, angkat pembaringanmu dan pulanglah ke rumahmu!’ Orang itu pun bangun lalu pulang. Melihat hal itu, orang banyak takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa seperti itu kepada manusia.”
Sepertinya Yesus Orang Nazaret sedang naik daun. Ketika ia kembali ke Kapernaum, beberapa orang membawa seorang yang lumpuh kepada-Nya. Bisa ditebak mereka ingin Yesus menyembuhkan si lumpuh. Kita tidak tahu, apakah mereka teman dekat atau saudara dari si lumpuh. Yang kita tahu, Yesus begitu menghargai iman mereka. Dan karena itu, Yesus berkata kepada si lumpuh, Tabahlah, anakku! Allah sudah mengampuni dosa-dosamu’ (BIMK).
Mengapa Yesus berkata demikian? Sejatinya itulah yang dibutuhkan si lumpuh, dan juga semua manusia. Sang Guru memberi lebih dari yang diharapkan.
Hanya kemungkinan besar si lumpuh tidak memahaminya. Ia sungguh ingin sembuh. Karena itu, Yesus mencoba menenangkannya. Dengan cara demikian Yesus sepertinya hendak menegaskan, Dia bukan sekadar tabib. Dan si lumpuh pun pulang sebagai pribadi yang sehat rohani, juga jasmani.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!