Site icon Tangan Terbuka Media

Tangisan di Rama

Sabda-Mu Abadi | 17 Juni 2025 | Mat. 2:16-18

”Ketika Herodes tahu bahwa ia telah diperdaya oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah. Lalu ia menyuruh membunuh semua anak di Betlehem dan seluruh wilayah sekitarnya, yaitu anak-anak yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan waktu yang ditanyakannya dengan teliti kepada orang-orang majus itu. Dengan demikian digenapi firman yang disampaikan melalui Nabi Yeremia: ’Terdengarlah suara di Rama, tangis dan ratap yang amat sedih; Rahel menangisi anak-anaknya dan ia tidak mau dihibur, sebab mereka tidak ada lagi.’”

Orang Majus tak kunjung datang menghadap Herodes. Padahal, sang raja telah menanti-nanti untuk melakukan tindakan final yang efektif dan efisien berkait dengan Anak itu. Apa lacur yang ditunggu tak kunjung tiba. Dan raja pun menjadi sadar bahwa ia telah ditipu.

Kenyataan bahwa orang Majus tak lagi datang menghadap membuat Herodes makin percaya bahwa mereka telah menemukan Mesias. Jika belum, mereka tentu tak perlu takut menghadapinya. Karena tak tahu, anak mana yang merupakan Mesias, Herodes membunuh semua bayi yang berusia di bawah dua tahun. Tindakan tersebut tentu saja tidak efisien, namun sangat efektif. Sekali lagi, karena selain orang-orang Majus, tak ada seorang pun tahu yang manakah Mesias.

Penulis Injil Matius mengaitkan pembantaian itu dengan nubuat Nabi Yeremia. Sejatinya nubuat Yeremia berkait dengan dibuangnya orang-orang Israel ke Babel. Sebagai tawanan, orang-orang Israel tak lagi bisa menentukan nasib sendiri. Tak beda jauh dengan anak-anak berusia di bawah dua tahun yang dibantai atas perintah Herodes. Tidak ada orang yang membela anak-anak itu dan berani menentang Herodes. Semua, juga para bapak tertunduk tak berdaya. Dan para ibu pun hanya bisa menangis.

Namun demikian, tangisan para ibu sesungguhnya adalah tindakan perlawanan akan kebengisan raja. Terkesan tak mengubah apa-apa. Tetapi, tangisan ibu masih bisa terdengar oleh siapa pun jua.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda

Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:

Foto: Shutterstock/Mariano Rossi

n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!

Exit mobile version