Site icon Tangan Terbuka Media

Tidak Bercacat dan Tidak Bernoda

Sabda-Mu Abadi | 19 April 2024 | 2Ptr. 3:14

”Sebab itu, Saudara-saudara yang terkasih, sambil menantikan semuanya ini, kamu harus berusaha, supaya kamu didapati-Nya tidak bercacat dan tidak bernoda di hadapan-Nya, dalam perdamaian dengan Dia.”

Demikianlah panggilan setiap Kristen: berusaha untuk tidak bercacat dan tidak bernoda di hadapan Allah. Ini menjadi penting guna memelihara keselamatan yang telah diberikan Allah kepada mereka hingga akhir hidup.

Tak sedikit orang berpikir, saat menjadi Kristen surga sudah di tangan. Tak sepenuhnya salah pandangan itu, tetapi sungguh kurang tepat. Memang ada jaminan keselamatan—Kristus yang menjaminnya. Namun, jaminan itu sendiri tidak akan ada artinya jika tidak dilakoni dengan sebaik-baiknya. Menjadi Kristen bukanlah akhir, namun awal dari sebuah kehidupan baru. Ada panggilan di balik predikat Kristen.

Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Sebab itu, Saudara-saudara yang tercinta, sementara kalian menantikan Hari itu, berusahalah sungguh-sungguh untuk hidup suci dan tanpa cela di hadapan Allah. Dan peliharalah hubungan yang baik dengan Allah.”

Hidup suci tanpa cela di hadapan Allah adalah salah satu cara memelihara hubungan yang baik dengan Allah. Hal ini tidak berarti berupaya hidup baik agar kita tidak mendapatkan hukuman. Hidup tak bercacat dan tak bernoda dijalani karena kita telah menyandang status sebagai Kristen.

Ya, makna harfiah kata ”Kristen” adalah pengikut Kristus. Aneh rasanya, merasa diri sebagai pengikut Kristus, tetapi tidak kristiani.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Alyssa H.

Exit mobile version