Site icon Tangan Terbuka Media

Tinggalkanlah Persembahanmu

Sabda-Mu Abadi | 18 Juli 2025 | Mat. 5:23-24

”Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat bahwa saudaramu sakit hati terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.”

Yesus Orang Nazaret memakai standar moral tinggi. Jelas pada kasus ini persoalan besarnya bukan pada diri sendiri, tetapi pada orang lain. Ketika seseorang sudah siap mempersembahkan persembahan di atas mezbah dan teringat ada rekannya yang sakit hati terhadapnya, Yesus menganjurkan dia untuk berdamai terlebih dahulu.

Mungkin kita perlu bertanya, mengapa? Bukankah orang itu yang punya persoalan? Lalu, mengapa pula kita yang harus berdamai dengan dia? Lalu, bagaimana kita tahu bahwa orang itu sakit hati terhadap kita? Enggak gampang memang menjawab serangkaian pertanyaan tadi. Dibutuhkan kepekaan yang tinggi terhadap orang lain. Dan itu harus dilakukan segera. Tak boleh ditunda.

Sepertinya Sang Guru hendak menyatakan, orang yang mempersembahkan haruslah dalam keadaan bersih. Dan kriteria bersih di sini bukanlah tanpa cacat cela, tetapi apakah ada orang yang sakit hati terhadap dirinya.

Agaknya perintah ini masih berkaitan dengan larangan mengucapkan kata-kata yang merendahkan martabat orang lain. Perhatikan partikel ”sebab itu”! Bisa jadi ada kata yang menusuk dan melukai hati sesama. Jika ada yang terluka hatinya, meninggalkan persembahan sungguh logis karena standar rindu kekudusan umat-Nya.

Lugas pula di sini, persembahan bukan hanya urusan antara manusia dan Allah, tetapi juga antara manusia dan sesamanya.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda

Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:

Foto: parokicikarang

n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media Anda!

Exit mobile version