Sabda-Mu Abadi | 13 Mei 2025 | Kel. 8:1-15
Tulah katak yang melanda seluruh tanah Mesir sungguh dahsyat. Begitu dahsyat sehingga Firaun pun berkata kepada Musa, ”Berdoalah kepada TUHAN, supaya Ia menyingkirkan katak-katak itu dariku dan dari rakyatku, maka aku akan membiarkan bangsa itu pergi mempersembahkan kurban kepada TUHAN” (Kel. 8:8).
Tampaknya Firaun telah putus asa berkenaan dengan wabah katak itu. Meski para ahli Mesir juga bisa memunculkan katak, Firaun tahu hanya TUHAN yang mampu menghilangkan wabah itu. Dan ketika Musa bertanya kapan Firaun hendak mewujudkan janjinya, dia berkata, ”Besok.”
Namun, janji tinggal janji. Janji itu tidak terealisasi. Penulis Kitab Keluaran mencatat: ”Tetapi, ketika Firaun melihat keadaan mulai pulih, ia mengeraskan hatinya dan tidak mau mendengarkan mereka, seperti yang telah difirmankan TUHAN” (Kel. 8:15).
Catatan ini menarik disimak. Itu juga menyatakan kepada semua orang bahwa Firaun ingkar janji. Tampaknya ungkapan Jawa sabda pandhita ratu ’janji raja pasti ditepati’ tak berlaku dalam diri Firaun. Tampaknya dia sengaja tidak mau menepatinya. Mungkin karena ia merasa diri sebagai raja. Pada titik ini dia telah mempermainkan Allah Semesta Alam. Dengan kata lain dia merasa lebih hebat dari Allah. Absurd memang.
Pada titik ini keluarga semestinya menjadi tempat bagi anak-anak untuk belajar menepati janji. Kalau ragu mampu menepatinya, ya jangan berjanji.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!