Site icon Tangan Terbuka Media

Tulus Ikhlas

Sabda-Mu Abadi | 4 April 2023 | Rm. 12:9

”Hendaklah kasih itu tulus ikhlas! Bencilah yang jahat; berpautlah pada yang baik.” Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ”tulus” merupakan kata sifat, yang berarti sungguh dan bersih hati; jujur; tidak pura-pura; tidak serong. Dan biasa digandeng dengan kata ”ikhlas” menjadi ”tulus ikhlas”. Dan memang ada kaitan antara ”tulus” dan ”ikhlas”.

Menurut Ahmad Syafii Maarif, kata ”ikhlas” berasal dari bahasa Arab dengan akar kata kh l sh, yang berarti murni, suci, tidak bercampur, bebas. Ikhlas, tambah Maarif, berarti pengabdian yang tulus ( sincere devotion ), ketulusan, kejujujuran. Kata sincere, dalam bahasa Latin: sincerus, berarti suci bersih, dipercaya, bebas dari tipuan dan kepura-puraan, jujur, tulen, murni, dan terus terang.

Sekali lagi, tulus memang berkait erat dengan ikhlas. Aneh rasanya, jika seseorang merasa diri tulus, namun tidak ikhlas. Ya, kasih itu mesti tulus ikhlas. Jika pura-pura, bukan kasih namanya. Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ”Kasihilah dengan ikhlas.”

Sepertinya Paulus pun merasa perlu membuat standar—bencilah yang jahat, berpautlah pada yang baik. Kasih itu baik semata, murni, tanpa kesalahan. Sehingga, sifatnya menjauhi kejahatan. Dan menjauhi kejahatan berarti tidak netral, melainkan melakukan apa yang baik. Dalam kata lain, tak cukup dengan tidak berbuat jahat, kita dipanggil untuk melakukan apa yang baik. Kasih memang tidak pernah netral.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Renate Vanaga

Exit mobile version