Site icon Tangan Terbuka Media

Turut Menanggung

Sabda-Mu Abadi | 11 April 2023 | Rm. 12:13

”Turutlah menanggung kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan!”

Berkait dengan kekurangan, semasa hidupnya Yesus orang Nazaret pernah berkata, ”Orang-orang miskin selalu ada bersama kamu, tetapi Aku tidak akan selalu bersama kamu” (Yoh. 12:8). Itu dinyatakan untuk menanggapi kritikan Yudas Iskariot terhadap Maria saat meminyaki kaki Yesus dengan setengah liter minyak narwastu murni.

Di mata Yudas uang sebanyak Rp 45 juta—jika dikonversi dengan rupiah sekarang ini—sebaiknya diberikan kepada orang miskin. Namun, serentak penulis Injil Yohanes menyatakan bahwa perkataan Yudas itu bukan karena peduli akan orang miskin, tetapi karena dia sering mencuri uang dari kas yang dipegangnya.

Sang Guru tampaknya hendak menekankan bahwa berbagi kepada orang miskin itu merupakan kemestian. Sebab orang miskin memang tidak akan pernah hilang dari masyarakat.

Akan tetapi, Paulus sepertinya sengaja menggunakan kata ”turutlah”. Ia agaknya hendak mengatakan bahwa setiap orang percaya tidak perlu menanggung seluruh hidup seseorang. Itu sama saja dengan membuat orang itu menjadi makin bergantung. Jika sudah demikian, ia tak lagi beda dengan benalu. Bagaimanapun, kepada warga jemaat di Tesalonika Paulus mengingatkan: ”Jika seseorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan” (2Tes. 3:10).

Dalam Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini tertera: ” Tolonglah mencukupi kebutuhan orang-orang Kristen lain dan sambutlah saudara-saudara seiman yang tidak Saudara kenal, dengan senang hati di dalam rumahmu.” Perhatikan, yang dicukupi bukan keinginan, tetapi kebutuhan. Dan setiap orang percaya diminta untuk menyambut orang dengan baik. Namun, tentu saja, jangan sampai membuat orang itu malah bergantung total.

Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio:

Foto: Unsplash/Dulana Kodithuwakku

Exit mobile version