Sabda-Mu Abadi | 21 November 2025 | Mat. 19:27-30
”Lalu Petrus berkata kepada Yesus, ’Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau. Jadi, apakah yang akan kami peroleh?’ Kata Yesus kepada mereka, ’Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumah, saudara laki-laki atau saudara perempuan, atau ayah atau ibu, atau anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Namun, banyak orang yang pertama akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang pertama.’”
Entah mengapa Petrus menanyakan hal upah. Bisa jadi ia merasa telah mengorbankan banyak. Dan karena itu, ia merasa wajar menanyakannya.
Kalau dipikir-pikir, Petrus tampaknya masih berpikir transaksional. Ia merasa harus mendapatkan sesuatu setelah melepaskan segalanya. Yang dilupakan adalah Petrus sejatinya telah mendapatkan banyak ketika Yesus memilihnya menjadi pengikut-Nya. Menjadi pengikut Sang Guru, yang dipercayainya sebagai Mesias, sesungguhnya telah menjamin masa depannya. Namun, persoalannya ya mungkin di sini, Petrus, juga para murid lain, agaknya lupa bahwa Yesus adalah Mesias.
Menarik diperhatikan, Sang Guru tidak marah. Ia dengan sabar menjelaskan bahwa mereka semua akan mendapatkan seratus kali lipat. Sebagai Anak Manusia, yang bertakhta dalam kemuliaan, Yesus mampu menyediakan semuanya itu. Dan yang lebih penting dari semuanya itu adalah persekutuan dengan Allah dalam kekekalan. Dan inilah yang sesaat dilupakan Petrus dan kawan-kawannya.
Yoel M. Indrasmoro | Tangan Terbuka Media: Bangun Jiwa via Media Anda
Berikut tautan untuk mendengarkan siniiar Sabda-Mu Abadi:
n.b.: Dukung pelayanan digital kami via BCA-3423568450-Tangan Terbuka Media!