Gamaliel

Published by Admin on


23 September 2022,

(Kis. 5:26-40)

”Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus yang kamu bunuh dengan menggantung-Nya pada kayu salib. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah dengan tangan kanan-Nya menjadi Perintis dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Kamilah saksi dari peristiwa-peristiwa itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah kepada semua orang yang menaati Dia.’”

Itulah jawaban para rasul saat Mahkamah Agama kembali menangkap dan melarang mereka untuk mengajar tentang Yesus Orang Nazaret. Untuk kedua kalinya, di hadapan Mahkamah Agama, para rasul bersikukuh untuk lebih taat kepada Allah ketimbang manusia.

Tak hanya itu, para rasul itu menyatakan sekali lagi bahwa Yesus Orang Nazaret—yang telah dibunuh Mahkamah Agama dan akhirnya bangkit—adalah Perintis dan Juru Selamat agar Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan dosa. Petrus dan para murid lainnya juga menyatakan bahwa mereka adalah saksi.

Menariknya lagi, Petrus menyatakan bahwa tak hanya mereka, tetapi Roh Kudus—yang diberikan kepada setiap orang yang taat kepada Yesus Kristus—juga adalah saksi. Dengan kata lain, para murid hendak menyatakan bahwa kesaksian mereka berasal dari Allah sendiri. Pernyataan itu menyakiti hati anggota Mahkamah Agama dan membuat mereka ingin membunuh para rasul.

Namun, dalam sidang tertutup—ketika para rasul disuruh keluar—Gamaliel mengusulkan nasihat arif. Dia menyatakan bahwa jika berasal dari manusia, gerakan itu akan hilang dengan sendirinya. Dan Gamaliel mengajukan dua bukti konkret mengenai gerakan Teudas dan Yudas. Dengan cara demikian Gamaliel menghindarkan Mahkamah Agama dari tindakan pembunuhan yang tidak perlu.

Kita, orang percaya abad ke-21, perlu meneladan Gamaliel. Tekad menghancurkan, bahkan keinginan membunuh, sebuah gerakan sering kali hanya membuat para penganutnya semakin gigih mempertahankannya. Sebab itu hanya membuat mereka makin meyakini bahwa mereka sungguh benar. Akan tetapi, Saulus, salah satu murid terbaik Gamaliel, adalah salah satu orang yang malah tidak menaati nasihat Gamaliel ini.

Yoel M. Indrasmoro
Tangan Terbuka Media

Klik tautan di bawah ini untuk mendengarkan versi audio.

Categories: Membarukan