Pajak
Yesus mengajak membayar pajak sebagai warga negara, tetapi mereka tidak boleh taat buta kepada pemerintah karena pemerintah pun adalah hamba Allah.
Yesus mengajak membayar pajak sebagai warga negara, tetapi mereka tidak boleh taat buta kepada pemerintah karena pemerintah pun adalah hamba Allah.
Persoalan dunia ini adalah karena ada orang-orang yang mendaku diri sebagai raja-raja kecil. Hanya ada satu Raja, yang lainnya hamba.
Tak menghargai diri sama halnya dengan tak menghargai raja. Mereka lupa akan status mereka yang baru. Mereka tetap berkutat pada status lama mereka.
Hak sebagai umat Allah akan dicabut dari mereka yang tidak mau menjalankan kewajiban sebagai umat Allah.
Mereka tak hanya membunuh utusan, bahkan juga anak dari sang pemilik. Sungguh pemberontakan sempurna!
Yesus menyatakan dengan terus terang bahwa merekalah yang dimaksudkan dengan anak yang taat, tetapi ternyata tak melakukan kehendak ayahnya.
Tidak memercayai kebenaran yang dinyatakan Yohanes Pembaptis berarti pula tidak mengakui Allah yang telah mengutusnya.
Kita—para murid Kristus—bisa melakukan apa yang Kristus lakukan. Syaratnya sederhana: percaya!
”Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu kapan harinya Tuhanmu datang” (Mat. 24:42). Demikianlah nasihat Tuhan Yesus kepada para murid-Nya. Itu jugalah tema kita minggu adven pertama ini: Menanti dengan Berjaga dan Terjaga. Ini menjadi penting karena Tuhan Yesus menggambarkan hari kedatangan-Nya itu dengan cara yang sungguh biasa—laki-laki masih tetap Read more…