Sabda-Mu Abadi
Yusuf di Rumah Potifar
Bagi Yusuf, hidup di dalam penjara, selama itu diberkati Allah, lebih baik ketimbang hidup di luar penjara
namun harus berlaku serong. Dan Yusuf berani mengambil risiko.
Bagi Yusuf, hidup di dalam penjara, selama itu diberkati Allah, lebih baik ketimbang hidup di luar penjara
namun harus berlaku serong. Dan Yusuf berani mengambil risiko.
Manusia dan budaya manusia memang terbatas sifatnya. Namun,
selalu penting dan bermakna bagi setiap orang untuk tetap takut akan Allah dan tidak mengandalkan dirinya sendiri.
Yusuf adalah pribadi yang taat. Ketika Yakub, ayahnya, menyuruh dia untuk melihat keadaan saudara-saudaranya, Yusuf melaksanakan perintah itu tanpa syarat. Meski mengetahui kebencian saudara-saudaranya terhadap dirinya, Yusuf tetap taat.
Ketika Yesus dibaptis, ada suara yang berkata kepada-Nya, ”Engkaulah yang terkasih, kepada-Mulah Aku berkenan” (Mrk. 1:11). Suara inilah yang harus kita dengar juga karena Yesus datang untuk memberi tahu kita bahwa kita sama dikasihi-Nya seperti Dia.
Orang tua perlu berhati-hati dalam bersikap, bertindak, juga berbicara! Salah sikap, tindak, dan bicara hanya
akan menyakiti anak-anaknya, bahkan bisa membuat anak-anak saling benci!
Kadang ucapan syukur menjadi sekadar euforia sesaat setelah mendapatkan pertolongan Allah. Namun, dengan berlalunya waktu, orang malah lupa akan berkat Allah yang telah diterima.
Manusia cenderung salah. Kuasa dosa senantiasa mengintip. Manusia dipanggil untuk menguasai dan bukan dikuasai dosa.
Esau tidak menempatkan diri terus sebagai korban dari kejahatan adiknya. Namun, dia menjadikan dirinya sebagai pengampun. Memang hanya orang yang pernah disakiti yang bisa mengampuni.