Hal Berpuasa
Berpuasa semestinya tidak sekadar enggak makan dan minum atau sekadar ritual. Lebih dari itu, persekutuan yang intens dengan Allah.
Berpuasa semestinya tidak sekadar enggak makan dan minum atau sekadar ritual. Lebih dari itu, persekutuan yang intens dengan Allah.
Tuhanlah yang sanggup mengubah keterbatasan menjadi kelimpahan hingga pekerjaan bisa selesai dilakukan. Semua karena kuasa Tuhan, sebab kalau bukan Tuhan tentu tidak bisa.
Yesus menyatakan bahwa Ia hadir memang untuk orang-orang berdosa. Ya, orang sakitlah yang perlu tabib.
Ketika Ia lewat di situ, Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di tempat pemungutan cukai lalu Ia berkata kepadanya, ’Ikutlah Aku!’ Lewi pun bangkit lalu mengikuti Dia.
Dalam seluruh Alkitab, kisah orang lumpuh berjalan hanya ada di Perjanjian Baru. Nabi Yesaya pernah menubuatkannya. Artinya memang belum terjadi.
Mungkin juga mantan penderita penyakit kulit yang menajiskan itu takjub menyaksikan tindakan Yesus yang mengulurkan tangan-Nya, menyentuhnya, dan berkata kepadanya, ”Aku mau, jadilah tahir”
Melalui kisah Yakub dan Esau penting untuk menghadirkan Allah dalam keluarga untuk membangun dan memperbaiki hubungan, sekaligus menerima rencana dan pemulihan dari-Nya.
Ia mengimani bahwa Yesus mampu menolong. Namun demikian, imannya itu tidak membuat dia memaksa Yesus. Ia ingin sekali tahir.
Yesus memahami alasan kedatangan-Nya. Ia hadir untuk semua orang. Itu berarti juga semua kota. Ya, Injil-Nya memang untuk semua.
Mencari Yesus berarti menjadikan Yesus sebagai pusat hidup kita. Yesuslah yang menjadi pusat pikiran dan tindakan kita. Dengan kata lain Yesuslah yang kita agungkan dalam hidup kita.